BerandaCelotehDi Balik Tara Basro vs Kominfo

Di Balik Tara Basro vs Kominfo

“The most beautiful thing that you ever seen is even bigger than what we think it means. Reflections in my bloodstreams” – Lizzo, penyanyi R&B asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Sembari diramaikan oleh ancaman virus Corona di Indonesia, linimasa media sosial (medsos) baru-baru ini turut menjadi heboh atas isu lain. Aktris Tara Basro beberapa waktu lalu mengunggah foto dirinya tanpa busana di akun medsosnya – seperti di Twitter dan Instagram.

Dalam unggahan tersebut, Tara menjelaskan bahwa dirinya bangga dengan tubuh yang dimilikinya. Atas tubuh itu pula, ia bangga dan percaya diri.

Tak hanya itu lho, Tara juga mendorong masyarakat agar mencintai dan merasa percaya diri atas tubuh yang dimiliki. Bisa dibilang, apa yang dilakukan Tara ini adalah bagian dari upaya untuk mengampanyekan body positivity.

Gerakan body positivity sendiri merupakan sebuah gerakan sosial – terdapat juga dalam gerakan feminis – yang mengajarkan kecintaan pada citra tubuh sendiri. Bagi gerakan ini, standar kecantikan yang diterapkan oleh konstruksi sosial di masyarakat adalah hal yang tidak realistis.

Unggahan Tara itu sontak menuai berbagai respons. Sebagian warganet menilai apa yang dilakukan aktris itu adalah hal yang patut dipuji. Ada pula yang menilai bahwa unggahan tersebut merupakan upaya apropriasi atas gerakan body positivity itu sendiri.

Hmm, wajar sih kalau ada yang memiliki pendapat berbeda-beda. Tapi, kayaknya, terdapat juga pihak yang memiliki persepsi unik sendiri nih. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) misalnya, memandang unggahan Tara sebagai hal yang melanggar nilai-nilai kesusilaan.

Maka dari itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kominfo Ferdinandus Setu menjelaskan kalau apa yang dilakukan Tara bisa jadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Dalam Pasal 27 UU tersebut, siapapun yang menyebarkan atau mentransmisikan konten yang melanggar kesusilaan dapat dihukum.

Hmm, Kominfo ini kayaknya selalu gercep (bergerak cepat) deh kalau soal menindak apa-apa yang dianggap telanjang. Padahal, masih banyak juga tuh persoalan lain yang juga perlu menjadi perhatian, seperti persoalan data pribadi dalam banyaknya pesan singkat iklan dari nomor yang tak dikenal.

Belum lagi, di medsos, masih banyak lho video-video syur yang tersebar dan tak tersentuh oleh pantauan Kominfo. Daripada fokus ke foto aktivisme Tara, kenapa coba nggak fokus membasmi video-video yang memang jelas melanggar kesusilaan?

Kominfo sendiri kayaknya memang jadi langganan nih buat target hujatan warganet. Setelah sempat dihujat soal Netflix, kini juga dikecam oleh para netizen karena pernyataan soal foto Tara.

Hmm, lagi pula, apa yang dilakukan oleh Tara sebenarnya merupakan kampanye yang bermaksud baik. Mungkin, Kominfo perlu belajar lagi nih soal apa itu body positivity supaya tak terburu-buru menilai dan mengeluarkan pernyataan di publik. (A43)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video-video menarik? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Johnny G. Plate Ditangkap!
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Kilas Kiprah dan Ambisi JK

Di usianya yang saat ini menginjak 75 tahun sepertinya semua hal sudah dicapai oleh JK – begitu kalau kita menggunakan cara berpikir orang pada...

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

More Stories

Anies Adalah Rival Ganjar?

Anies Baswedan dinilai sindir Ganjar Pranowo yang dianggap hanya lari-lari untuk posting foto. Apakah Anies jadi rival untuk Ganjar?

Plate Ditahan, Anies Wait-and-see?

Menkominfo Johnny G. Plate ditahan Kejagung akibat dugaan korupsi BTS. Lantas, bagaimana strategi yang diambil oleh Anies Baswedan?

Siasat PA 212 Tolak Coldplay

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin beberapa kali nyatakan penolakan terhadap konser Coldplay karena dinilai dukung hak-hak komunitas LGBTQ+.