BerandaCelotehCorona, Salah Kaprah Darurat Sipil?

Corona, Salah Kaprah Darurat Sipil?

“I don’t have no time for no misunderstandings again” – Drake, penyanyi rap asal Kanada


PinterPolitik.com

Gengs, baru-baru ini ada berita yang sangat menarik loo. Tahu gak nih? Ayo coba ditebak, khususnya teman-teman ilmu politik dan hukum nih. Kalau gak tahu kali ini mimin akan kasih tau deh. Hehe.

Ceritanya begini, cuy. Kemarin dalam menangani pandemi COVID-19 atau virus Corona ini, Presiden Joko Widodo memberi opsi darurat sipil untuk mencegah penyebaran virus ini, cuy.

Loh-loh, kok darurat sipil sih pak? Gak salah nih? Emang ini kondisinya seperti peristiwa 1998 dulu ya? Bukannya ini masalah kesehatan ya? Hadeehhh, kondisinya saat ini sudah rumit banget lho. Masa mau dibikin riweh lagi sih? Hmm.

Menurut kalian, gimana nih gengs, apa sudah benar langkah Presiden Jokowi kali ini?

Padahal nih, secara payung hukum, persoalan stabiltas dan kesehatan ini beda banget, cuy. Payung hukum tentang darurat sipil itu termaktub dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 23 Tahun 1959 – ditandatangani oleh Presiden Soekarno – yang membahas tentang stabilitas masyarakat sipil, keadaan darurat sipil, dan keadaan darurat militer.

Sementara, payung hukum darurat kesehatan itu dinaungi oleh UU No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Hadeehh, kok kayaknya ada salah paham nih? Hmm.

Adanya kejadian ini sontak memunculkan banyak kritik dan komentar, cuy. Di antara kritik tersebut yang pertama datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) nih, gengs. Menurut Erfandi – Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI – pemerintah tidak seharusnya berspekulasi dengan menerapkan darurat sipil karena secara yuridis ada undang-undang yang lebih tepat. Darurat sipil dianggap tidak ada korelasinya dengan kondisi saat ini.

Adapun kritik yang kedua nih, cuy, datang dari pihak oposisi pemerintah, yaitu Hidayat Nur Wahid (HNW) – Wakil Ketua Majlis Permusyawaratan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurut doi nih, rencana pemerintah dalam penanganan virus Corona yang menggunakan darurat sipil sangat tidak proporsional dan salah kaprah, gengs.

Bahkan, doi membuat analogi seperti ini, “pemerintah ibaratnya mau membunuh nyamuk dengan bazooka, bukan semprotan nyamuk.” Weleh-weleh, tapi bener juga ya, cuy, kata HNW ini.

Lain kali, pemerintah jangan nerveus atau gagap secara sikap begitu dong. Kan, sayang banget kalau nanti malah jadi bahan pembicaraan netizen, apa lagi kalau sampai dibuat meme begitu. Beehh, berabe nantinya. Hehehe.

Terlepas dari itu semua nih, gengs, semoga pemerintah lebih melek situasi ya, cuy. Terbukti lho gimana rasanya jadi pembicaraan netizen. Coba deh tanya Pak Luhut. Hehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Jokowi Bisa Copot Menteri Nyaleg?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mempersoalkan Checks & Balances Indonesia

Dalam sebuah demokrasi, lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia sudah seharusnya menjalankan fungsi checks & balances. Namun, fungsi tersebut tak dapat jalan bila ada yang mendominasi....

Kilas Kiprah dan Ambisi JK

Di usianya yang saat ini menginjak 75 tahun sepertinya semua hal sudah dicapai oleh JK – begitu kalau kita menggunakan cara berpikir orang pada...

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...