BerandaCelotehApesnya Nasib Duo Jagoan Jabar

Apesnya Nasib Duo Jagoan Jabar

“Lagi pula, setiap manusia ditakdirkan untuk saling menyakiti. Betapa beruntungnya mereka yang tidak terlahir. Bahagia dalam ketiadaan.”


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]erasaan ditinggalkan dan dikhianati adalah momen paling menyakitkan. Namun dalam dunia perpolitikan ada sebuah pengecualian dan pembenaran atas nasib yang memilukan itu.

Alasannya ialah karena dunia politik sangat dinamis, maka partai pun mudah untuk jatuh hati atau untuk berpaling sekalipun. Hmmm, partai memang susah untuk setia ya weleeeh weleeeh.

Itulah yang setidaknya terjadi pada Dedi Mizwar alias Kang Demiz dan Ridwan Kamil alias Kang Emil. Dari segi hitung-hitungan politik, keduanya punya kans untuk melenggang merebut kursi Gubernur Jawa Barat. Apalah daya tangan tak sampai. Hanya kisah pilu yang mereka dapatkan.

Kedua memiliki kesamaan nasib: sama-sama ditinggalkan. Weleeeeh weleeeh sedih juga ya. Tapi ya mau gimana lagi, dinikmati sajalah.

Kepiluan ini diawali oleh Kang Demiz yang dicabut dukungannya dari Gerindra dan disusul lagi dengan bubarnya Koalisi Zaman Now yang didalamnya ada PKS dan PAN.

Gerindra, PKS dan PAN sedang tersenyum karena sudah resmi mengusung Sudrajat-Syaikhu. Tapi mereka tersenyum di atas penderitaan Kang Demiz. Tega sekali ya weleeeh weleeeh.

Padahal, sebagai petahana Kang Demiz akan lebih mudah memenangkan pertarungan, entah apa yang menjadi dasar pertimbangannya? Hmmm. Sabar dan tabah ya Kang weleeeeh weleeeh.

Kedua, nasib pilu pun dialami Kang Emil. Sang Walikota Bandung ini mengalami pencabutan dukungan dari Partai Golkar. Alasannya, pasca berganti Ketua Umum, si Beringin berpaling ke Dedi Mulyadi.

Tapi, dari keduanya mengapa ditinggalkan partai ya? Nasibnya kok malah memilukan. Seharusnya duo primadona mendapatkan tempat yang nyaman untuk memenangkan kontestasi dengan mudah.

Baca juga :  Digoda Megawati, Golkar Tinggalkan Prabowo?

Tapi sayangnya aral melintang diantara kedua primadona ini.

Akhirnya, Pilgub Jawa Barat akan menantikan kisah duo primadona yang tak dimanfaatkan partai untuk mudah memenangkan konstestasi.

Tapi justru partai lebih memilih bekerja lebih keras dan lama untuk mengusung calon alternatif.

Hmmmm, daripada capek – capek ngusung yang baru mendingan usung aja salah satu primadona jadi lebih menghemat tenaga.

Partai politik, masih mau membuka hati untuk dua primadona ini? (Z19)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

Gardu Listrik “Tertawai” Anies

“Hei kamu yang muda, kamu yang progresif, kamu yang merdeka! Kerjakan tugasmu dengan baik, bangun negeri ini, bukan hanya duduk bikin berisik!” PinterPolitik.com Gubernur DKI Jakarta Anies...

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...