Setnov menolak pernah menerima jam tangan Richard Mille dari Andi Narogong dan Johannes Marliem. Mau berkelit, kayaknya telat Papa?
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]alau bicara soal jam tangan mahal, pasti orang akan teringat dengan jam tangan Richard Mille. Jam tangan tersebut masuk dalam kategori jam tangan yang harganya selangit dan konon hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkantong tebal. Nah, jam tangan ini, ternyata menjadi salah satu koleksi dari artis Raffie Ahmad dan Princess Syahrini.
Hm, ternyata jam tangan Richard Mille tersebut, nggak hanya populer di kalangan artis. Tapi, cukup tenar dalam penanganan kasus e-Ka-te-pe. Lha, masa sih? Kok bisa?
Kasus e-Ka-te-pe memang belum mencapai tahap paripurna. Perlahan namun pasti, Ka-pe-ka mulai menguak satu per satu kasus tersebut. Dan lagi-lagi, Setya Novanto alias Setnov kembali jadi bulan-bulanan.
Ia diduga menerima jam tangan Richard Mille. Berdasarkan pengakuan dari Andi Narogong, jam tangan yang harganya sekitar Rp 1,3 miliar tersebut merupakan hasil patungan antara dirinya dengan Johannes Marliem. Jam tangan tersebut baru diberikan kepada Setnov pada bulan Desember 2012, sebagai kado ulang tahun.
Pemberian jam tangan tersebut juga diartikan sebagai bentuk ucapan terima kasih dari Andi Narogong dan Johannes Marliem atas bantuan Setnov dalam pengurusan anggaran proyek e-Ka-te-pe di De-pe-er. Namun, pengakuan Andi ditolak mentah-mentah oleh Setnov. Bahkan ia sampai bersumpah memakai nama Tuhan segala. Hm, kalau sudah begini, mau percaya siapa? Mana yang jujur dan mana yang bohong?
katanya jam di service di usa,
terus yang pake sebelum jam rusak, siapa,,?— kunto aji (@tsucipton9) January 22, 2018
Kalau Andi berbohong, ngapain jaksa penuntut umum turut menyertakan rekaman suara percakapan antara Johannes Marliem dan FBI? Dalam rekaman percakapan tersebut, Marliem turut menyinggung soal pemberian jam tangan yang diberikan kepada Setnov. Nah, kalau udah kayak gini, apakah Setnov masih bisa berkelit?
Jika dipikir-pikir secara saksama, kasus e-Ka-te-pe tersebut nggak mungkin hanya melibatkan Setnov aja. Kemungkinan besar pasti ada sosok lain. Entah dari kalangan pengusaha atau dari kalangan para pejabat negara, semua masih belum pasti. Semoga kelak Ka-pe-ka mampu mengusut semua pihak yang terlibat kasus mega korupsi tersebut. Hm, mungkinkah bisa? Au ah, ucing ala uwe mikirinnya. (K-32)