HomeNalar PolitikPerang Satgas di Pilgub

Perang Satgas di Pilgub

Jelang pemungutan suara Pilkada dua hari lagi, masing-masing kubu mengerahkan pengawalan untuk mengamankan suara. Akankah ada perang satgas di TPS nantinya?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]D[/dropcap]ua hari lagi, warga DKI Jakarta akan kembali melakukan pemungutan suara di Pilkada putaran kedua. Walaupun saat ini sudah memasuki masa tenang, namun bagi tim sukses masing-masing calon pasangan (paslon), detik-detik seperti ini merupakan waktu yang krusial untuk memantapkan kemenangan.

Pada tanggal 19 April ini, sepertinya kedua kubu sudah menyiapkan ‘pasukan pengamanan’ sendiri, untuk memastikan keamanan suara dan kemungkinan adanya rekayasa. Apalagi, belakangan muncul adanya dugaan berbagai praktik kecurangan yang kabarnya sudah dirancang pada hari pencoblosan nanti.

Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk tersebut, kabarnya tim pemenangan Basuki T. Purnama dan Djarot S. Hidayat (Ahok-Djarot) telah menyiapkan tim satuan tugas (satgas) yang akan berjaga-jaga di hari pemungutan suara, Rabu (19/4) nanti. Keberadaan tim ini, untuk mengimbangi aksi ‘wisata Al-Maidah’ yang digelar kubu lawan, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

Menurut seorang sumber, di Jakarta, Senin (17/4), satgas tersebut dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mobilisasi massa pemilih, terutama di kawasan Jakarta Timur (Jaktim) dan Jakarta Selatan (Jaksel). “Kami akan mengerahkan tim satgas. Selain relawan, kader partai politik pendukung Ahok-Djarot akan dikerahkan untuk mengawasi proses pemungutan suara hingga proses penghitungan,” katanya.

 

Menurutnya, tim pemenangan Ahok-Djarot mencurigai akan adanya upaya pengerahan massa di dua kawasan tersebut. Terutama, karena munculnya perkiraan akan adanya kecurangan maupun ketidaknetralan pada penyelenggaraan pemilu nanti. Mereka mensinyalir ada pihak-pihak yang memihak pasangan Anies-Sandi.

Baca juga :  Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

“Lihat saja waktu debat putaran kedua kemarin. Pertanyaan dari perwakilan warga seolah-olah di- setting untuk menyerang Ahok-Djarot. Apalagi belakangan diketahui jika warga yang bertanya itu merupakan pendukung Anies-Sandi,” katanya, geram.

Karena itulah, menurut si sumber, tidak ada cara lain lagi bagi tim mereka selain ikut mengerahkan satgas yang ditempatkan sebagai saksi di beberapa TPS nantinya. Ia mengatakan kalau satgas ini telah dibekali sikap untuk berani menyatakan suara apabila memang ada dugaan terjadinya kecurangan.

“Bila perlu, penyelenggara yang terlihat melakukan keberpihakan atau ada pemilih yang terlihat mencurigakan, anggota satgas kami akan langsung membawanya ke aparat hukum,” tegas sumber tersebut.

Sikap saling curiga yang diperlihatkan oleh kedua paslon ini, sebenarnya sangat menyedihkan. Apalagi bila masing-masing sudah mulai mengerahkan massa yang alih-alih mengamankan suara, malah akan menjadi teror atau intimidasi bagi masyarakat. Pada akhirnya, pemilih menjadi merasa tidak aman untuk memberikan suaranya. Apakah nantinya akan ada perang antar satgas di TPS? Berikan pendapatmu. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...