HomeNalar PolitikPembuang Duit Jadi Staf Ahli

Pembuang Duit Jadi Staf Ahli

Walaupun sempat buang duit 1,7 Miliar di toilet, Ibu Tin tetap lolos jadi staf ahli MenPAN-RB. Aneh bin ajaib, bukan?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]abinet pemerintah nampaknya belum kapok bikin ulah. Kini giliran kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Yang kontroversial adalah soal pengangkatan Tin Zuraida (TZ) sebagai staf ahli di bidang politik dan hukum.

Padahal Ibu TZ pernah tersangkut kasus OTT Panitera PN Jakpus, Edy Nasution pada bulan April 2016. Konon katanya, untuk menghilangkan jejak beliau sempat membuang uang sekitar berkas-berkas beserta duit 1,7 Miliar ke dalam toilet rumahnya. Ini antara saking tajirnya atau takut keciduk Ka-pe-ka? Di situ, kadang saya merasa bingung.

Ternyata kontroversi mantan Pejabat MA tersebut nggak hanya itu. Sebelumnya, pada bulan Maret 2014, ia bersama sang suami Nurhadi menggelar pesta pernikahan anaknya secara mewah di Hotel mulia.

Acara yang dihadiri oleh 2.500 undangan tersebut, disemarakkan oleh beberapa penyanyi nasional dan orkestra kenamaan. Bahkan para tamu undangan yang datang dilarang memberikan amplop uang dan pulangnya malah diberi suvenir i**d.

Suvenir tersebut, kemudian dianggap sebagai gratifikasi oleh Ka-pe-ka. Maka, Para Pe-en-es, pejabat negara serta beberapa hakim yang menerima barang tersebut, akhirnya mengembalikannya ke negara via Ka-pe-ka.

Melihat rekam jejak ibu TZ ini, saya malah gagal paham dengan kebijakan dari KemenPAN-RB ini. Bahkan menurut info dari Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik KemenPAN-RB, Herman Suryatman bahwa bahwa Ibu TZ lolos seleksi terbuka yang diadakan oleh kementerian tahun lalu.

Baca juga :  Di Antara Prabowo & Xi Jinping: Bobby?

Bahkan Pak Herman mengatakan bahwa Tin Zuraida terpilih karena latar belakang pendidikan (doktor hukum) dan pengalaman kerjanya di MA yang dipandang lebih relevan. Parah banget nih, kayak nggak ada kandidat lain aja ya?

Yah, mau gimana lagi itu semua merupakan kewenangan dari KemenPAN-RB. Akan tetapi, ini bisa menjadi noktah merah dalam tubuh kementerian tersebut dan ujung-ujung bakal menjadi sorotan bagi Presiden.

Maka, perlu ada transparansi soal perekrutan staf ahli. Berita perekrutan tersebut nggak cukup diumumkan di website kementerian aja. Bukankah ada mass media, kenapa nggak disiarkan di situ, biar masyarakat tau? Jangan-jangan ini memang ada unsur kesengajaan dan ada ‘persekongkolan senyap’ antara ibu TZ dan pihak Kementerian? Siapa yang tahu? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...