HomeNalar PolitikPAN Yang Tak Tau Malu

PAN Yang Tak Tau Malu

Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Partai Demokrat bergabung dalam koalisi pemerintah. Ada yang aneh, bukankah selama ini PAN dikenal ‘bermuka dua’ dengan pemerintah?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Umum PAN, Zulkifli Hasan mendukung penuh apabila Demokrat merapat ke kubu koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Zulkifli, jika Demokrat bergabung, tentu akan mendorong kinerja pemerintah.

“Bagus dong welcome, kasih karpet biru. Iya, saya kan udah duluan, iya bagus, ikut PAN kan,” kata Zulkifli di temui di kompleks Parlemen Senayan pada Selasa, 31 Oktober 2017.

Saya sebenarnya agak meragukan pernyataan dari Pak Zulkifli. Mengingat selama ini PAN kerap kali membuat keputusan yang berseberangan dengan pemerintah. Misalnya terkait Perppu Ormas baru-baru ini, PAN termasuk dalam kelompok oposisi yang menolak. Makanya, kalau dibilang PAN termasuk partai koalisi pemerintah, ini tidak sepenuhnya benar. Mungkin secara struktural bisa dibenarkan, namun pada praktiknya tidak.

Maka, sebenarnya kubu PAN perlu koreksi diri. Mereka seharusnya malu jika membangga-bangga diri sebagai salah satu partai pengusung pemerintah, apalagi sampai ikut-ikutan nimbrung mengenai wacana kedekatan Demokrat dengan pemerintah akhir-akhir ini.

Bukan untuk mengkritik apalagi melecehkan, seharusnya PAN perlu berkaca sebelum memberikan pernyataan di muka publik. Sebab pernyataan mereka malah bertentangan dengan kinerjanya selama ini. Boro-boro mau menguatkan, yang ada malah mengkritik dan memojokkan pemerintah.

Liat aja sepak terjang Pak tua Amin kemarin pasca Perppu Ormas disahkan di DPR. Beliau bahkan berani turun lapangan untuk ikut aksi demo. Saya sih malah kasian aja, kalau udah tua mending di rumah aja deh. Jaga kesehatan dan nikmati hari tua. Daripada urus kritik pemerintah yang ada malah makin puyeng dan banyak orang makin nggak seneng.

Seharusnya PAN malu dengan Demokrat. Demokrat memang semula memilih untuk netral, namun bukan berarti lepas tangan terhadap pemerintahan Jokowi. Malah mereka senantiasa mengkritisi kinerja pemerintah lewat masukan-masukan yang berdampak positif untuk masyarakat. Misalkan soal Perppu Ormas kemarin, Demokrat memberikan dukungan agar pemerintah menerbitkannya asalkan ada revisi. Karena UU Ormas yang baru terbit masih ada beberapa poin yang dinilai tak sesuai dengan prinsip demokrasi dan keadilan sosial.

Baca juga :  Meraba Politik Luar Negeri Prabowo Subianto 

Saya sih ngedukung aja, kalau pada akhirnya Demokrat berada sejalur dengan pemerintah. Kalau untuk kebaikan bersama, kenapa tidak? (K-32)

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...