HomeNalar PolitikPakde Layak Pimpin Beringin?

Pakde Layak Pimpin Beringin?

Kecil Besar

Jokowi diisukan untuk menjadi Ketua Golkar. Apakah boleh?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]olemik soal penggantian Ketua Umum Partai Beringin masih belum ada kejelasan. Kini giliran Joko Widodo yang diisukan sebagai suksesor Senov. Beliau dinilai bisa meredam faksi di dalam tubuh Partai Beringin. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman.

“Jika Golkar menjatuhkan pilihan kepada Jokowi, itu adalah langkah yang tepat. Saat ini Golkar memerlukan figur yang mampu diterima seluruh kader sehingga dapat menghindari perpecahan. Hal itu ada pada diri Jokowi yang sudah mempunyai hubungan emosional cukup kuat dengan dua tokoh Golkar, yaitu Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Panjaitan, di dalam pemerintahan,” kata Jajat.

Hal tersebut nampaknya ditanggapi positif oleh para petinggi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Jawa Barat. SOKSI merupakan salah satu induk pendiri Partai Beringin.

Ketua SOKSI Jabar, Yod Mintaraga, mengatakan bahwa siapa saja bisa menjadi Ketua Umum Partai Beringin, asalkan harus melalui Munaslub. Selain itu, harus bisa diterima oleh semua pihak dan punya kemampuan untuk memimpin Partai Beringin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin meragukan wacana tersebut. Ia percaya Pakde Joko nggak bakalan mau gantiin posisi Papa.

Ada dua alasan yang menguatkan keyakinannya itu. Yang pertama, karena Pakde Joko bukan kader Beringin, melainkan kader Banteng.

Yang kedua, ini akan mengingkari ucapannya sendiri. Konon katanya, Pakde Joko pernah mengeluarkan sunnah soal jabatan Ketua Umum Partai. Katanya, haram bagi Ketum merangkap jabatan sebagai Menteri, apalagi presiden.

Kalau begitu, kemungkinan Pakde menjadi pengganti Papa sangatlah kecil. Nggak mungkin Pakde ngejilat ludah sendiri kan? Bisa jadi ini hanya sekedar gimmick atau double speak. Di satu sisi, bisa menjadi momen cuci dosa dalam tubuh Partai Beringin. Tapi, di sisi lain malah bakal jadi jebakan untuk Pakde Joko. Ia bakal dinilai plin plan dalam berkata maupun bertindak. Maka sebaiknya Pakde fokus dengan tugas negara aja deh, atau gimana? (K-32)

Baca juga :  Siasat Ahok "Bongkar" Korupsi Pertamina
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...