HomeNalar PolitikKorupsi Di Indonesia Berkurang?

Korupsi Di Indonesia Berkurang?

Kata Pak Jusuf Kalla, korupsi di Indonesia sudah berkurang. Benarkah demikian?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]raktik korupsi di Indonesia memang sudah bukan cerita baru. Bahkan bisa dibilang udah jadi tradisi turun temurun. Mungkin ini yang menyebabkan kemunculan beberapa lembaga seperti Kepolisian, Kejaksaan, KPK dan Ombudsman yang berwenang untuk menangani korupsi.

Hal ini mau menunjukkan bahwa masalah korupsi sudah cukup gawat di Indonesia. Tapi kenyataannya, hingga saat ini masih ada aja tuh yang korupsi. Terus ngapain aja lembaga-lembaga itu?

Terkait masalah korupsi Opa Jusuf Kalla malah memberikan pernyataan yang berbeda. Beliau bilang sebenarnya korupsi di tanah air sudah menurun. Bahkan ada optimisme jika pemberantasan korupsi diperkuat, akan membuat seseorang takut untuk melakukan rasuah.

Opa menambahkan bahwa selama beberapa bulan terakhir ini yang diberitakan di koran maupun di televisi, ternyata hanya kasus korupsi yang dilakukan oleh satu orang. Kasus apa dan siapa pelakunya ya, Opa? Jangan-jangan kasus e-KTP Papa Setnov ya? Tapi, apa alasannya sehingga Opa berani bisa mengeluarkan pernyataan ini ya?

Konon ini merujuk dari Indeks Persepsi korupsi (IPK) yang dikeluarkan oleh Lembaga Transparency International. Hal ini disampaikan oleh Ketua Ka-pe-ka Agus Rahardjo. Menurut Pak Agus,  saat ini IPK Indonesia sudah berada di peringkat ke-3 di antara negara-negara ASEAN. Prestasi ini meningkat jika membandingkan kondisi Indonesia setelah lepas dari Orde Baru.

Pada saat itu, dari skala 100, IPK Indonesia baru di angka 17. Kalah dari Thailand yang menempati angka 32, Filipina 36, Malaysia 51, Singapura sekitar 87 atau 90.

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Sekarang ini, IPK Indonesia sudah di angka 37, sebelumnya di tahun 2015 IPK Indonesia masih di angka 36. Lha ini kan cuma naik satu poin aja? Piye to?

Saya kok malah meragukan argument Opa JK dan Pak Agus ya? Kok bisa-bisanya mereka menakar penurunan kuantitas korupsi di Indonesia berdasarkan survei doang? Itu kan masih dalam taraf ASEAN, kalau untuk ukuran dunia, emang Indonesia di peringkat berapa sih?

Selain itu, jangan melemparkan kesalahan kepada media dong. Ini bukan semata-mata kesalahan dari media. Justru pihak berwajib bersama KPK dan Ombudsman yang perlu koreksi diri. Ngapain belakangan ini kesannya seperti fokus dengan Kasus e-KTP doang? Kenapa nggak lakukan survei keliling Indonesia, bisa aja masih banyak kasus korupsi yang belum diketahui publik kan? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.

“Parcok” Kemunafikan PDIP, What’s Next?

Diskursus partai coklat atau “parcok" belakangan jadi narasi hipokrit yang dimainkan PDIP karena mereka justru dinilai sebagai pionir simbiosis sosial-politik dengan entitas yang dimaksud. Lalu, andai benar simbiosis itu eksis, bagaimana masa depannya di era Pemerintahan Prabowo Subianto dan interaksinya dengan aktor lain, termasuk PDIP dan Joko Widodo (Jokowi)?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?

Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Partai Gerindra di bawah komando Prabowo Subianto seolah sukses menguasai Pulau Jawa setelah tiga “mahapatih” mereka, yakni Andra Soni, Dedi Mulyadi, serta Ahmad Luthfi hampir dapat dipastikan menaklukkan Pilkada 2024 sebagai gubernur. Hal ini bisa saja menjadi permulaan kekuasaan lebih luas di Jawadwipa. Mengapa demikian?

Kejatuhan Golkar di Era Bahlil?

Dengan kekalahan Ridwan Kamil dan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024. Mungkinkah Golkar akan semakin jatuh di bawah Bahlil Lahadalia?

Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Hasil tidak memuaskan yang diperoleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dalam versi quick count Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 (Pilgub Jakarta 2024) menjadi pertanyaan besar. Mengapa calon yang didukung koalisi besar tidak tampil dominan? 

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...