HomeNalar PolitikHama Tikus Untuk Pohon Beringin

Hama Tikus Untuk Pohon Beringin

Akhir-akhir ini, pohon beringin terus bergoyang karena banyak tikus yang bersarang di situ. KPK mulai melakukan pemangkasan, ranting berguguran, para tikus minggat satu per satu.


PinterPolitik.com

Alkisah di sebuah hutan, tumbuhlah sebuah pohon beringin yang rindang dan kokoh. Pohon beringin memang adem dan karena saking ademnya, para tikus berduyun-duyun untuk bersarang di situ. Hal ini sebenarnya dilarang oleh sang penjaga hutan, KPK karena melihat tabiat para tikus yang suka mengusik ketenteraman hutan. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, namun akhir-akhir ini pohon beringin mulai terserang hama. Hama itu rupanya datang dari tikus-tikus tersebut.

Melihat hal ini KPK tak bisa tinggal diam. upaya tebang pilih mulai dilakukan, agar hama tersebut tak menyebar ke tanaman lain. Ranting-ranting pohon beringin beringin mulai berjatuhan, para tikus mulai menghilang satu per satu. Akan tetapi, upaya KPK malah dikritik oleh salah satu tetua kaum tikus sebagai modus politik KPK terhadap pohon beringin.

Lha kalau kaum tikus tak mau disebut korban tebang pilih, ya jangan menjadi hama di hutan. Apalagi memonopoli hasil hutan hanya untuk membesarkan kantong dan perut, tapi tak peduli dengan kondisi hutan yang makin rusak dan tak karuan.

Memang rada-rada ribet kalau berhadapan dengan para tikus. Mereka terlihat seperti eksekutif berdasi, tapi kelakuannya busuk seperti terasi.  Konon katanya, banyak tokoh sakti di kalangan para tikus, yang mampu menghilangkan bukti dan merekayasa fakta dengan mantra tertentu. Mantra andalan dari para tikus yang sakti mandraguna itu adalah mantra POLITIKUS, mantra politik tikus. Mantra ini yang membuat pohon beringin kehilangan antibodi dan KPK menjadi kambing hitam.

Baca juga :  Siasat JK Hadang Jokowi ke Golkar?

Memang kaum tikus tengah berusaha menggoyang posisi KPK, makanya mereka membentuk panitia khusus (Pansus). Pohon beringin yang seharusnya menjadi tempat berteduh, malah dijadikan tempat untuk merapalkan teluh dari para tikus kepada KPK. Sihir yang dirapalkan nampaknya tak mengenai sasaran, malah mental kembali.

Alhasil banyak tikus berguguran dan ranting pohon beringin mulai patah satu per satu. Rupanya KPK memiliki ajian kebal terhadap segala bentuk teluh. Banteng yang semula tidur di bawah pohon beringin, mulai mencari tempat berteduh baru, rajawali pun mulai terbang menjauh meninggalkan pohon beringin sendirian dalam sakit karena ulah para tikus.

Ini mungkin menjadi salah satu bukti bahwa keadilan dalam hutan belantara belum ditegakkan. Banyak tikus masih bebas berkeliaran, sedangkan sang raja hutan malah fokus menyempurnakan jurus POLISI-nya, jurus politik simbol untuk 2019. KPK seperti berjalan sendirian. Kasihan amat ya? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...