HomeNalar PolitikGus Dur, Bapak Berkeadilan Sosial

Gus Dur, Bapak Berkeadilan Sosial

Setelah gagal menjadi pahlawan nasional, kini Gus Dur diwacanakan lagi untuk menerima rekor MURI. Hmm, rekor apa, yah?


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]us Dur memang telah tiada, namun namanya tetap dikenang oleh mayoritas masyarakat Indonesia sebab ia dikenal sebagai sosok yang sangat menghargai dan menghormati kemajemukan yang ada di negeri ini.

“Tidak penting apapun agama atau sukumu…Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak akan tanya apa agamamu”, demikian kata Gus Dur.

Gus Dur mungkin mengalami gangguan penglihatan, tapi tidak dengan hatinya. Ia nggak suka akan pertikaian apalagi perang.

Konon, setiap tanggal 1 Desember selalu diperingati sebagai hari ulang tahun kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polisi dan TNI pun sibuk melakukan penyisiran di Papua untuk menangkap dan melarang warga yang akan mengibarkan bendera OPM. Tapi, saat ia berkuasa, Gus Dur anteng-anteng wae. Ketika ditanya ia malah santai menjawab: “Anggap aja itu umbul-umbul”.

Tapi bukan karena soal ini, ia dipanggil sebagai ‘Bapak’ oleh orang-orang di Papua. Ia diberi julukan tersebut karena dianggap sebagai sosok yang berperan penting mengembalikan nama ‘Papua’, yang dilarang pada masa orde baru.

Gus Dur memang sosok yang nyentrik,  namun ia dicintai banyak orang. Tahun ini, ia sempat diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional. Tapi, sayang seribu sayang, beliau belum beruntung. Nggak papa ya Pak. Mungkin belum saatnya.

Namun, belakangan ini, nama Gus Dur diusulkan untuk menerima penghargaan sebagai ‘Bapak Berkeadilan Sosial’ dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintahan di zamannya yang dikatakan sukses mengurangi kemiskinan dan utang luar negeri.

Baca juga :  Anies-Ganjar Harus Cegah Tragedi 2019 Terulang

Katanya di zaman Gus Dur, ratio gini Indonesia mengalami penurunan hingga angka 0,31. Angka tersebut dinilai beda dikit aja dengan 22 negara yang memiliki ratio gini di bawah 0,30. Artinya hanya pada era Gus Dur Indonesia sudah nyaris masuk ke dalam negara dengan kesejahteraan paling merata di dunia. Terus gimana dengan zaman now? Kok tertahan di angka 0,39? Apa ada yang salah?

Selain itu, hanya di era pemerintahan Gus Dur yang sukses mengurangi utang luar negeri sebesar US$ 4,15 miliar (sekitar Rp 56 triliun bila dihitung dengan kurs saat ini) dengan tetap memacu ekonomi bertumbuh dari negatif (resesi) ke positif. Mengurangi utang tapi tetap ekonomi dapat bertumbuh. Suatu hal yang sangat sulit tentunya untuk dilakukan pemerintahan-pemerintahan sebelum Gus Dur, apalagi sesudah Gus Dur.

Apakah Gusdur layak dapat rekor? Kayak-nya pemerintahan Jokowi perlu ‘curi ilmu’ dari pemerintahan di zaman Gus Dur deh. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...