HomeNalar PolitikDPR Boikot Ahok, Tjahjo Kumolo Datangi MA

DPR Boikot Ahok, Tjahjo Kumolo Datangi MA

Status Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadi polemik tersendiri bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo. Banyak kritikan yang datang kepadanya terkait aktifnya kembali Ahok.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Status Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadi polemik tersendiri bagi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo. Banyak kritikan yang datang kepadanya terkait aktifnya kembali Ahok.

Mengacu pada Undang-undang Pemerintah Daerah Tahun 2014 dalam Pasal 83 Undang-undang Nomor 23 yang menyebutkan bahwa kepala daerah yang berstatus terdakwa tidak diperkenankan menjabat dan harus diberhentikan, membuat empat fraksi di DPR mengusulkan hak angket yang disebut “Ahok-Gate”. Empat fraksi tersebut adalah Fraksi Partai Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN.

Menanggapi kritikan dari para fraksi partai di gedung DPR, Tjahjo Kumolo hari ini mendatangi Mahkamah Agung (MA) untuk meminta fatwa soal status Ahok. Mendagri memastikan bahwa pemerintah akan tunduk dan menghormati segala keputusan hakim di MA.

“Berkas permohonan pendapat hukum MA sudah kami sampaikan ke sekretariat MA. Kami menunggu selesainya rapat MA dan permohonan segera diterima ketua MA,” ungkap Tjahjo dalam keterangan tertulis, Selasa (14/2).

Ketua MA Hatta Ali mengatakan, MA tidak bisa memberikan pendapat apa pun sebelum melihat materi yang diajukan Mendagri. Namun, apabila permohonan fatwa itu hanya untuk meredam gejolak politik, Hatta menyarankan Tjahjo Kumolo untuk mengambil sikap tegas dan menyelesaikannya sendiri. Hatta juga menegaskan, pihaknya tidak bisa buru-buru mengeluarkan fatwa untuk Ahok karena itu bisa mempengaruhi independensi Ahok yang kini berperkara di pengadilan

Walaupun banyak kritik tentang kebijakannya, Tjahjo Kumolo tetap yakin jika keputusannya untuk mengaktifkan kembali Ahok sudah sesuai prosedur dan tidak bertentangan dengan hukum. Namun, ia siap dikoreksi jika memang kebijakannya tersebut salah. Tjahjo juga akan mempersilahkan DPR jika tetap ingin mengajukan hak angket, karena Mendagri tidak punya kewenangan untuk ikut campur urusan DPR.

Baca juga :  Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Di tempat terpisah, Ahok tidak mau memberikan komentar terkait kisruh di DPR yang menyerang dirinya. Ia hanya akan fokus pada pencoblosan besok. (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...