HomeFokus BUMNPendapatan Anjlok, Garuda Indonesia Terus Cari Solusi

Pendapatan Anjlok, Garuda Indonesia Terus Cari Solusi

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengakui pendapatan perseroan cukup terganggu oleh wabah virus Corona belakangan ini.


PinterPolitik.com

Kondisi tersebut juga diperparah setelah pada akhir Februari lalu pihak Kerajaan Arab Saudi menghentikan untuk sementara program ibadah umrah ke Tanah Suci. Betapa tidak, karena hampir separuh penerbangan jemaah umrah ke Arab Saudi menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

“Lumayan babak belur, tapi ya sudahlah itu,” ujar Irfan saat ditemui di Graha Manggala Wanabakti, Jakarta, Minggu (8/3).

Kendati demikian, Irfan masih belum mau membuka berapa besar penurunan pendapatan maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akibat dampak penyakit yang menyerang pernafasan tersebut.

Menurutnya ketimbang membicarakan ihwal penurunan pendapatan perseroan, pihaknya lebih tertarik membicarakan solusi untuk mengatasi persoalan itu.

“Kalau ditanya ada penurunan pendapatan sudah pasti. Ada kerugian, ada penurunan sudah pasti tapi seperti saya selalu bilang, kami di direksi ini di manajemen ini selalu untuk membereskan, cari cara lah supaya apa yang bisa kami lakukan,” kata Irfan.

Adapun cara-cara yang bisa dilakukan Garuda, ungkap Irfan, adalah dengan membuka beberapa rute penerbangan baru, seperti dari Brisbane ke Denpasar, Dili ke Denpasar, Mumbai ke Denpasar, hingga Delhi ke Denpasar.

Saat ini maskapai pelat merah tersebut telah menutup total penerbangan ke Tiongkok untuk mencegah penyebaran virus Corona dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Kendati demikian, Irfan belum menyinggung kemungkinan menutup rute-rute domestik dalam rangka efisiensi.

Irfan menambahkan pihaknya masih akan meninjau efektivitas dari diskon tiket pesawat yang diberikan maskapai terhadap penjualan tiket penerbangan.

“Orang Indonesia rata-rata weekend traveler, kami masih lihat, besok kami lihat apakah masih ada peningkatan atau menahan stabil. Karena mestinya turun, tapi karena didorong pemerintah jadi stabil atau sebenarnya enggak ada dampaknya,” tandasnya. (R58)

View this post on Instagram

Angka kekerasan terhadap #perempuan terus meningkat setiap tahun, baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Saat ini Indonesia bahkan telah ada dalam kondisi darurat kekerasan seksual menurut laporan dari #KomnasPerempuan. Nyatanya, ada persoalan ketidakseimbangan relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki di #Indonesia yang menjadi salah satu akar persoalan ini. Ini juga terjadi akibat budaya dominasi laki-laki yang sangat kuat. ⠀ ⠀ Temukan selengkapnya di Talk Show: “Dominasi dan Legacy Male Power terhadap Wanita Indonesia, Kenapa? Dari Mana? Masih Perlu?”⠀ ⠀ Tiket dapat dibeli di: http://bit.ly/TalkShowPinterPolitik ⠀ #infografik #infografis #politik #politikindonesia #pinterpolitik #EventPinterPolitik #TalkShowPinterPolitik #komnasperempuan #rockygerung

A post shared by PinterPolitik.com (@pinterpolitik) on

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...