HomeDuniaTerganjal Kasus, Calon Menaker Trump Mundur

Terganjal Kasus, Calon Menaker Trump Mundur

Andrew Puzder menarik diri dari pencalonannya sebagai Menteri Tenaga Kerja, Kamis (16/2). Sikap Puzder ini diambil, karena ia melihat tipisnya kemungkinan akan mendapatkan persetujuan dari pemilihan suara Senat akibat kasus pajak yang membelitnya.


pinterpolitik.com

WASHINGTON DC – Kontroversi selalu membayangi pemilihan menteri di kabinet Presiden Trump. Setelah melantik Betty DeVos yang dianggap tidak pantas menjabat sebagai Menteri Pendidikan, pilihan calon menteri ketenagakerjaan yang dipilih Trump pun dianggap sangat bertolak belakang dari yang diharapkan.

Berbeda dengan DeVos yang masih mendapatkan dukungan dari sebagian senator Partai Republik, Puzder kemungkinan besar akan mendapat tentangan dari mayoritas suara senat. Melihat situasi tersebut, Puzder akhirnya batal hadir di acara pelantikan dan mengundurkan diri dari pencalonannya tersebut.

“Saya mengundurkan diri dari pencalonan saya sebagai menteri ketenagakerjaan. Saya merasa terhormat telah dipertimbangkan dan berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendukung saya,” kata Puzder melalui akun  Twitternya, sepertis dikutip the Guardian, Kamis (16/2).

Sedikitnya enam senator telah meminta Gedung Putih untuk tidak melakukan uji kompetensi terhadap Puzder, karena tidak layak dipilih sebagai menteri.  Ini dibenarkan oleh Senator asal Negara Bagian Vermont, Bernie Sander. Ia melihat Puzder sebenarnya memang tidak layak dicalonkan sebagai menteri ketenagakerjaan.

“Hal yang sebenarnya, dilihat dari hubungannya dengan para karyawan di perusahaan yang dipimpinnya. Ia tidak layak memimpin suatu departemen yang bertanggung jawab membela hak-hak para pekerja,” kata Sander, bakal calon presiden dari Partai Demokrat di pemilihan presiden sebelumnya.

Penolakan CEO CKE Restaurants, jaringan gerai makanan cepat saji termasuk Hardee dan Carl Jr ini terganjal kasus tidak membayar pajak selama lima tahun untuk pengurus rumah tangganya yang ternyata imigran ilegal. Sebagai pemimpin perusahaan pun, pria berusia 66 tahun ini dikenal pelit dalam membayar upah bagi pekerjanya.

Baca juga :  Arab Saudi, Korban Perang Selanjutnya?

Ketika Partai Demokrat mengusulkan kenaikan Upah Minimun Nasional menjadi US$ 15, Puzder adalah orang yang paling lantang menentang usul ini. Ia juga dengan tegas menolak usulan biaya lembur bagi pekerja, dan kerap melecehkan pegawainya dengan perkataan yang merendahkan.

Namun menurut Trump, sosok seperti Puzder layak dijadikan sebagai menteri tenaga kerja. “Andy Puzder telah membuka dan mendorong karir ribuan warga Amerika. Ia banyak memperjuangkan tenaga kerja. Itu yang membuatnya ideal sebagai kandidat yang memimpin Departemen Ketenagakerjaan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Puzder merupakan salah satu donor terbesar Partai Republik selama kampanye. Bersama istrinya, Puzder memberikan sumbangan US$ 332 ribu atau setara Rp 4,42 miliar kepada tim pemenangan Trump, tak heran bila Trump “ngotot” memberinya jabatan tinggi. Tapi bila sikapnya bertentangan dari yang seharusnya dia perjuangkan, apakah pantas? (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal ini menarik...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...