BerandaCelotehVirtual Police, Langkah Kuda Jokowi

Virtual Police, Langkah Kuda Jokowi

“Poin utama, kalau kita tidak terima dengan pendapat VP kita banding ke mana. Pembelaan terhadap orang yang dikriminalisasi dengan UU ITE jadi lebih sulit karena polisi akan mengatakan sudah diperingatkan, ultimum remedium. Padahal peringatannya tidak akurat menerjemahkan pasal”. – Asfinawati, Ketua YLBHI


PinterPolitik.com

Kepolisian akhirnya meresmikan virtual police. Ini adalah semacam unit khusus yang bertugas mengawasi postingan masyarakat di media sosial. Nantinya, masyarakat yang memposting hal-hal yang dianggap melanggar UU ITE akan mendapatkan teguran dan diminta untuk menghapus postingannya.

Hmm, emang masyarakat harus mulai hati-hati nih. Patroli polisi kini udah menyasar hingga ke dunia maya juga. Uppps.

Virtual police ini sendiri merupakan gagasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, pertanyaan yang kemudian muncul di kalangan publik adalah bagaimana jika akun-akun yang dianggap melanggar tersebut menolak teguran yang diberikan oleh virtual police?

Baca Juga: Habib Rizieq Sengaja Dipulangkan?

Well, polisi sih cuma mengingatkan bahwa ada risiko apabila pemilik akun medsos mengabaikan peringatan dari virtual police. Pasalnya, jika sampai ada yang tersinggung dengan postingan itu, maka pihak yang merasa dirugikan bisa melapor.

Polisi juga menyebutkan bahwa jika unggahan yang diperingatkan sekadar bersifat pencemaran nama baik hingga ujaran kebencian non SARA, maka ruang mediasi terbuka lebar. Namun, hal berbeda jika konten yang diunggah berpontensi menimbulkan konflik dan berbau SARA.

Kepolisian juga telah memastikan bahwa kehadiran virtual police tidak akan membatasi masyarakat yang ingin bersuara di ruang digital. Intinya, Polri hanya melakukan upaya edukasi lewat virtual police jika ada potensi pelanggaran pidana dalam bermedia sosial.

Virtual police juga akan memberi peringatan jika seseorang membuat tulisan atau gambar di media sosial yang mengarah ke pidana. Postingan-postingan yang demikian akan diminta untuk dihapus oleh pemilik akun.

Baca juga :  PDIP, Trah Widodo Gantikan Soekarno?

Hmm, tapi walaupun Kepolisian menyebutkan bahwa tidak akan ada ruang-ruang kebebasan berekspresi yang dibatasi, namun tetap saja orang akan semakin was-was untuk berkicau di dunia maya.

Padahal, internet sejatinya menjadi wahana luas dan terbuka yang memungkinkan orang untuk bebas berekspresi. Selain itu, hal yang masih mengundang perdebatan adalah bagaimana mekanisme teguran tersebut pada akhirnya berdampak pada proses hukum – katakanlah kalau-kalau akun yang ditegur ngeyel dan tidak mau menghapus postingan.

Intinya masih banyak yang butuh kejelasan terkait virtual police. Jangan sampai ini jadi langkah kuda pemerintah – secara khusus Presiden Jokowi – untuk mengatur pembentukan opini di masyarakat. Uppps. Who knows. Siapa yang tidak takut kalau diawasi orang lain, kan? (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

PDIP, Lu Itu Gak Diajak?

PDIP langsung menanggapi pertemuan ketum lima parpol (Gerindra, PKB, PPP, PAN, dan Golkar) yang munculkan wacana koalisi di 2024.

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...