HomeCelotehPSI, dari Achilles ke Batman

PSI, dari Achilles ke Batman

“Kamu punya pedang, saya punya trik. Kita akan bermain dengan mainan yang diberikan para dewa kepada kita”. – Odysseus, dalam film “Troy”


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]imana ya kalau Achilles dan Hector yang ada dalam kisah Perang Troya hidup di zaman ini?

Bakal bingung dan kena culture shock alias kagok lah mereka melihat berbagai kemajuan yang ada. Apalagi kalau keduanya dikasih lihat video-videonya Young Lex sama Awkarin, pasti tambah shock. Kalau videonya Kimi Hime jangan deh, bisa salah fokus! Ups. Ehyang penasaran jangan Googling!

Tapi, kagoknya mereka bakal berkurang kalau ngelihat aksi-aksi politisi jelang Pilpres 2019 ini. Soalnya istilah Kuda Troya yang identik dengan kisah Perang Troya bakal mereka jumpai juga di zaman ini.

Adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebut dukungan Waketum Partai Berkarya, Muchdi PR sebagai Kuda Troya yang akan merusak soliditas KIK alias Koalisi Ini Kaya, eh Koalisi Indonesia Kerja.

Tapi beneran kaya juga kok, tuh beli sabun aja Rp 2 miliar cuy!

Sabun segitu buat nyuci piring sekelurahan kayaknya nggak habis. Kecuali kelurahannya itu di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT yang beberapa wilayahnya sering banget mengalami kekeringan. Jadi warganya bakal jual dulu 75 persen sabun-sabunnya itu. Terus duitnya bisa dipakai buat beli air. Baru deh bisa cuci piring. Hadeh.

Nah, tuduhan PSI ini malah dikomentari sendiri oleh partai-partai di Tim Kampanye Nasional (TKN) KIK. Katanya PSI tak boleh suuzan dan main asal tuduh.

PSI sendiri bisa juga jadi Kuda Troya. Belakangan ini sering banget membenturkan diri dengan kelompok-kelompok agamis. Padahal udah tahu KIK lagi menjaring dukungan kelompok itu. Click To Tweet
Baca juga :  PSI Gagal ke Senayan Lagi Karena Ketua Dewan Pembina?

Sebenarnya PSI betul juga loh. Soalnya para aktivis HAM bisa jadi tambah keki sama KIK. Kan si bapak itu disebut-sebut terlibat dalam kasus HAM-nya Munir. Jadi bisa merusak dukungan dan membuat orang-orang jadi pada nggak mau milih calonnya KIK. Kayak Kuda Troya yang merusak dari dalam.

Tapi, siapa aja di KIK bisa loh jadi Kuda Troya. Lah itu si Opa yang jadi Ketua Dewan Pertimbangan aja pas Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu dukung pasangan yang berbeda dari partnernya.

Bahkan, PSI sendiri bisa juga jadi Kuda Troya. Belakangan ini mereka sering banget membenturkan diri dengan kelompok-kelompok agamis. Padahal udah tahu banget bahwa KIK lagi menjaring dukungan kelompok itu.

Kuda Troya di KIK ini malah jadi mirip sama film terakhir di trilogi Batman-nya Christopher Nolan, The Dark Knight Rises. Soalnya orang-orang pada nggak tahu sampai di akhir film kalau ternyata musuhnya itu ya si Miranda Tate alias Talia al Ghul yang udah dekat sama jagoan kita, Bruce Wayne.

Jadi, siapa aja bisa jadi Kuda Troya di KIK. Ketua TKN-nya aja sohib lawan, terus Wakil Ketua TKN satu sekolah dan merintis usaha bersama lawan. Nah lo!

Artinya, tuduhan PSI soal Muchdi jadi kayak angin sepoi-sepoi saat hujan: sejuknya nggak dapet, dingin dan basahnya cuy yang ada.

Kecuali kalau kita lagi berteduh di kolong jalan tol yang dibuatnya pakai anggaran dari utang dan tarifnya sekarang mahal banget. Terus biar nggak rugi, pengendara motor pun diwacanakan bisa pakai jalan tol. Hadeh. Emang nggak bahaya tuh?

Ah, apa pun itu, yang penting harga nasi rames di warteg masih terjangkau. Jadi bisa nraktir Achilles dan Hector. Biar mereka tahu, kalau hidup di zaman ini nggak seindah cerita Milea dan Dilan.

Sudahlah, mari lanjut nonton Kimi Hime – eh, maksudnya Agung Hapsah! Ahsyiapp! (S13)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.