HomeCelotehKalung Anti Corona: Jimat ala Kementan?

Kalung Anti Corona: Jimat ala Kementan?

“Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti jika tak ada pergerakan revolusioner” – Tan Malaka, pejuang kemerdekaan Indonesia


PinterPolitik.com

Sahabat setia pembaca PinterPolitik.com pasti sudah tahu dong terkait program terbaru yang akan dikeluarkan Kementerian Petanian (Kementan). Kalau ada yang belum tahu, parah sih sebenarnya, soalnya ini lagi trending banget baik di kalangan pejabat publik hingga masyarakat biasa seperti kita-kita ini.

Tapi, kalau memang ada yang belum tahu, mimin kasih tahu deh biar gak kudetkudet banget. Upsss, bercanda. Hehehe.

Nah, semua pihak kan sedang berupaya untuk memunculkan antivirus atau vaksin untuk menanggulangi penyebaran Covid-19. Nah, tidak luput juga Indonesia, cuy, yang ingin berkontribusi dalam hal ini.

Kementan misalnya mengklaim bahwa pihaknya telah menemukan salah satu bahan yang dapat menangkal Covid-19. Bahkan, mereka berencana meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus ini bulan depan, yang nantinya akan berbentuk kalung. Antivirus ini diklaim ampuh membunuh virus Covid-19, cuy.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan membeberkan sejumlah keunggulan antivirus berbahan tanaman eucalyptus ini. Banyak banget deh menurut mereka.

Kabarnya sih, eucalyptus ini mempunyai manfaat banyak banget, seperti melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.

Tapi, kalau mengklaim ini efektif untuk tangani Covid-19, kok kesannya terburu-buru banget ya, cuy? Soalnya, Mentan bilang bahwa 15 menit menggunakan kalung ini, bisa membunuh 42% virus Corona, sementara jika pakai kalung ini 30 menit, bisa membunuh 80% virus corona, cuy.

Wah, kalau dipakai seharian penuh, widih, bisa kebal nih paling dari si kecil Corona. Masyarakat Indonesia aman terkendali. Hehehe.

Ini saja, belum-belum sudah banyak yang memberikan statement dan kritik. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr. Arie Fahrial Syam misalnya menilai itu bukan obat Covid-19. Selain itu, ini terkesan terburu-buru banget.

Bahkan Aggota BPK Achsanul Qosasi mempertanyakan kebenaran khasiat untuk membasmi Covid-19. Sampai-sampai nih, doi menanyakan apakah ini obat apa jimat.

Waduh, repot kan kalau sudah seperti ini. Ah, mimin jadi ingat pas ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) nih – sampai banyak teman yang bawa jimat. Bagi teman-teman yang mau tes Seleksi Kompetansi Bidang (SKB) CPNS besok, bisa nih bawa kalung ini. Anggap saja jimat. Hehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...