HomeCelotehFadli Zon dan Cuitan Palu Arit

Fadli Zon dan Cuitan Palu Arit

“Kepakkan sayapmu, bawa aku terbang. Luka yang tersisa luruh dalam dekapmu,” – Fiersa Bersari, Konspirasi Alam Semesta


PinterPolitik.com

Semenjak beberapa tahun terakhir, isu komunisme dan berbagai simbolnya sepertinya sering jadi bahan bagi pihak tertentu untuk menarik perhatian. Kayaknya, ada aja orang yang mengaitkan simbol ideologi tersebut dengan pihak yang bertentangan dengannya, meski kebenarannya belum terbukti.

Nuansa hal tersebut mungkin aja sekarang ini tergambar dari keributan di media sosial soal tugu gerbang tol Madiun. Jadi, ternyata ada pihak yang memiliki analisis jitu kalau tugu tersebut itu mirip dengan lambang palu arit yang memang identik dengan komunisme.

Belum lagi, ada juga netizen yang mengait-ngaitkan logo tersebut dengan Madiun yang memang punya histori dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Memang ya, netizen ini, kalau untuk isu palu arit suka keluar analisis-analisis briliannya!

Ternyata, pembicaraan orang tentang tugu tersebut ikut dikomentari pula oleh politisi sekelas Waketum Partai Gerindra yaitu Fadli Zon. Jadi, kata Ketua BKSAP DPR RI ini, kesan palu arit dalam tugu tersebut tidak bisa dinafikan.

Gak hanya itu, Pak Fadli juga punya pertanyaan menarik saat mengomentari tugu yang dituduh berkesan palu arit tersebut, yaitu “apakah ada kesengajaan?”.  Waduh.

Nah, kalau dari komentar tersebut, apakah Pak Fadli ini sudah seperti netizen pada umumnya yang suka mengait-ngaitkan sesuatu dengan komunisme? Tapi, masa iya sih, Pak Fadli kan orang yang berpendidikan tinggi dan punya posisi politik yang tinggi juga. Kayaknya gak mungkin Pak Fadli ini punya pemikiran seperti netizen pada umumnya.

Secara spesifik, Pak Fadli boleh jadi punya pemahaman lebih tinggi ketimbang netizen soal isu-isu berbau palu arit ini. Pak Fadli misalnya pernah menziarahi makam Karl Marx yang pemikirannya jadi pengaruh utama para pengguna simbol palu arit.

Selain itu, Pak Fadli juga sempat berfoto dengan patung tokoh Rusia Vladimir Lenin yang juga terkait dengan ideologi komunis.

Masih ada lagi, Pak Fadli juga pas S1 kan mengambil jurusan Sastra Rusia, di mana pemikiran tokoh Rusia berhaluan komunis tak jarang dibahas.

Merujuk pada hal-hal tersebut, Pak Fadli jelas lebih ahli ketimbang para netizen yang kerap menggulirkan konspirasi soal komunisme. Jadi, harusnya sih Pak Fadli gak mungkin punya pemikiran seperti netizen, apalagi sampai dianggap menyebar hoaks.

Eh, tapi kalau kata Jasa Marga, tugu yang disebut berbau palu arit itu sebenarnya adalah berasal dari logo PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK). Jadi ya, bukan dari palu arit. Hmmm, kalau kayak gini, gimana ya? (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...