HomeBelajar PolitikTim Reformasi Perpajakan Dibentuk

Tim Reformasi Perpajakan Dibentuk

Kementerian Keuangan membentuk Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai


pinterpolitik.com – Rabu, 21 Desember 2016

Reformasi perpajakan dan penguatan reformasi kepabeanan dan cukai ini mencakup aspek organisasi, sumber daya manusia, infrastruktur, penganggaran, peraturan, basis data, proses bisnis, dan teknologi informasi. Pertemuan pertama sekaligus peluncuran tim reformasi diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Selasa (20/12/2016) pagi.

Sri Mulyani menjelaskan, pembentukan Tim Reformasi Perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, meningkatkan kepercayaan terhadap pengelolaan basis data/administrasi perpajakan, dan meningkatkan integritas serta produktivitas aparat perpajakan. Sedang pembentukan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas pelayanan dan pengawasan.

“Tujuan dari tim reformasi adalah untuk membangun institusi Pajak dan Bea Cukai yang kredibel dan bisa dipercaya publik, mampu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan konstitusi dan undang-undang, yaitu mengumpulkan penerimaan negara, menciptakan kepastian usaha, melayani masyarakat dengan profesionalisme, integritas dan efisiensi yang tinggi,” ungkap Menkeu, seperti dikutip dari laman Setkab.

Tim Reformasi Perpajakan dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 885/KMK.03/2016. Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai dibentuk berdasarkan KMK Nomor 909/KMK.04/2016. Dalam setiap tim terdapat Pengarah, Advisor, Observer,  Tim Pelaksana.

Menurut  Sri Mulyani, Tim Pengarah yang dipimpinnya bertugas memberikan pengarahan dalam menetapkan kebijakan untuk mempersiapkan dan melaksanakan reformasi. Tim Advisor  bertugas untuk memberikan masukan daiam rangka reformasi kepabenaan dan cukai berdasarkan teori dan keilmuan. “Tim advisor diisi oleh tokoh nasional seperti mantan Menteri Keuangan Chatib Basri,” ujarnya.

Tim Observer, yang bertugas mengamankan dan memberikan masukan sesuai dengan latar belakang dan pengalaman bidang yang dikuasai. Tim Obesever ini diisi oleh akademisi, ketua asosiasi, dan pemimpin media massa. Masuk dalam tim ini, di antaranya, Direktur Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Bambang Riyanto Lies Sugiyanto.

Baca juga :  Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Tim Pelaksana bertugas mengoordinasikan penyusunan arah dalam cakupan aspek organisasi, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, penganggaran, peraturan, basis data, proses bisnis, dan teknologi informasi. (E 19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Iran Punya Koda Troya di Bahrain? 

Iran sering dipandang sebagai negara yang memiliki banyak proksi di kawasan Timur Tengah. Mungkinkah Bahrain jadi salah satunya? 

“Sepelekan” Anies, PKS Pura-Pura Kuat?

Telah dua kali menyatakan enggan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS kiranya sedang mempraktikkan strategi politik tertentu agar daya tawarnya meningkat. Namun di sisi lain, strategi itu juga bisa saja menjadi bumerang. Mengapa demikian?

Gibran, Wapres Paling Meme?

Usai MK bacakan putusan sengketa Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka, unggah fotonya sendiri dengan sound berjudul “Ahhhhhh”.

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Triad, Grup Mafia Penguasa Asia?

Kelompok mafia tidak hanya ada di negara-negara Barat, di Asia, sebuah kelompok yang disebut Triad kerap disamakan dengan mafia-mafia ala Italia. Bagaimana sejarahnya?

Manuver Mardiono, PPP “Degradasi” Selamanya?

Kendati belakangan berusaha tetap membawa PPP eksis di kancah perpolitikan nasional dengan gestur merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, Muhamad Mardiono agaknya tetap akan cukup sulit membawa PPP bangkit jika tak membawa perubahan signifikan. Mengapa demikian?

Simpati, ‘Kartu’ Rahasia Prabowo?

Prabowo meminta relawan dan pendukungnya untuk tidak berdemo agar jaga perdamaian dan tensi politik. Apakah ini politik simpati ala Prabowo?

Sembako Siap Melambung Akibat Iran? 

erang Iran-Israel diprediksi akan berdampak besar pada ekonomi Indonesia. Mengapa demikian? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...