HomePolitik & FigurePresiden Instruksikan Harga BBM dan Listrik Tidak Naik

Presiden Instruksikan Harga BBM dan Listrik Tidak Naik

“Dalam tiga bulan (Januari-Maret), penetapannya (harga BBM) tidak dinaikkan. Ini upaya pemerintah yang luar biasa supaya daya beli masyarakat tidak menurun,” kata Jonan


pinterpolitik.comRabu, 21 Desember 2016

Presiden Joko Widodo menginstruksikan harga bahan bakar minyak tidak dinaikkan, khususnya premium, solar, dan minyak tanah, serta listrik dalam tiga bulan ke depan, supaya daya beli masyarakat tidak menurun. Instruksi Presiden Joko Widodo itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Menurut Jonan, rencana ini akan disampaikan ke Komisi VII  DPR RI yang membawahi sektor energi. Namun, pihaknya akan terus memperhatikan perkembangan harga minyak mentah dunia. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, sampai Maret 2017, harga BBM bersubsidi dan penugasan tidak berubah sejak 1 April 2016. Sesuai ketetapan pada April lalu, harga Solar dipatok Rp 5.150 per liter, Premium Rp 6.450 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter.

“Dalam tiga bulan (Januari-Maret), penetapannya (harga BBM) tidak dinaikkan. Ini upaya pemerintah yang luar biasa supaya daya beli masyarakat tidak menurun,” kata Jonan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (20/12).

Hal ini akan dievaluasi lagi nantinya untuk tiga bulan ke depan. Listrik juga tidak dinaikkan sampai tiga bulan ke depan dan usulan tersebut akan diajukan ke Komisi VII DPR. Terkait dengan itu, pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang waktu evaluasi harga BBM jenis premium dan solar dari sebulan menjadi tiga bulan sekali, sehingga, setiap tiga bulan harga BBM akan ditentukan, apakah akan naik atau turun.

Dengan demikian, sampai Maret 2017, harga BBM bersubsidi dan penugasan tidak berubah sejak 1 April 2016. Sesuai ketetapan pada April lalu, harga Solar dipatok Rp 5.150 per liter, Premium Rp 6.450 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter. Tak hanya itu, pemerintah juga tidak akan menaikkan tarif listrik nonsubsidi. “Tarif listrik juga tidak ada kenaikan sampai tiga bulan ke depan. Sampai Maret tidak ada kenaikan,” kata Jonan.

Baca juga :  RK Effect Bikin Jabar 'Skakmat'?�

Sesuai pemberitahuan dalam situs PLN, pada Desember ini, tarif listrik pada Tegangan Rendah naik Rp 10,72 per kWh dari Rp Rp 1.462 per kWh menjadi Rp 1.472,72 per kWh. Adapun tarif tegangan rendah meliputi golongan R1 dengan daya 1.300 Volt Ampere (VA) serta 2.200 VA, R2 dengan daya 3.500 VA hingga 5.500 VA, golongan R3 dengan daya 6.600 VA ke atas, serta golongan B2 dengan daya 6.600 VA hingga 200 (kVA).

Untuk golongan tegangan menengah (TM), tarif listrik naik sebesar Rp 8,23 per kWh menjadi Rp 1.121,23 per kWh dibandingkan pada November sebesar Rp 1.113 per kWh. Adapun tegangan menengah meliputi golongan B3 dengan daya di atas 200 kVA dan Golongan I3 dengan daya di atas 200 kVA.

Terakhir, untuk tarif tegangan tinggi (TT) naik sebesar sebesar Rp 7,66 per kWh menjadi Rp 1.003,66 per kWh dibandingkan November Rp 996 per kWh. Tarif tegangan tinggi mencakup golongan I4 yakni dengan daya di atas 30 mega volt ampere (mVA). Sementara tarif listrik Layanan Khusus naik menjadi Rp 1.644 per kWh.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Tarung 3 Parpol Raksasa di Pilkada

Pilkada Serentak 2024 menjadi medan pertarungan sengit bagi tiga partai politik besar di Indonesia: PDIP, Golkar, dan Gerindra.

RK Effect Bikin Jabar ‘Skakmat’?�

Hingga kini belum ada yang tahu secara pasti apakah Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta atau Jawa Barat (Jabar). Kira-kira...

Kamala Harris, Pion dari Biden?

Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memutuskan mundur dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024 dan memutuskan untuk mendukung Kamala Harris sebagai calon...

Siasat Demokrat Pepet Gerindra di Pilkada?

Partai Demokrat tampak memainkan manuver unik di Pilkada 2024, khususnya di wilayah-wilayah kunci dengan intrik tarik-menarik kepentingan parpol di kubu pemenang Pilpres, Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lantas, mengapa Partai Demokrat melakukan itu dan bagaimana manuver mereka dapat mewarnai dinamika politik daerah yang berpotensi merambah hingga nasional serta Pilpres 2029 nantinya?

Puan-Kaesang, ‘Rekonsiliasi’ Jokowi-Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep diwacanakan untuk segera bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Mungkinkah akan ada rekonsiliasi antara Presiden Joko Widodo...

Alasan Banyaknya Populasi Asia

Dengarkan artikel berikut Negara-negara Asia memiliki populasi manusia yang begitu banyak. Beberapa orang bahkan mengatakan proyeksi populasi negara Asia yang begitu besar di masa depan...

Rasuah, Mustahil PDIP Jadi “Medioker”?

Setelah Wali Kota Semarang yang juga politisi PDIP, Hevearita Gunaryanti Rahayu ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), plus, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang masih menjalani proses hukum sebagai saksi di KPK dan Polda Metro Jaya, PDIP agaknya akan mengulangi apa yang terjadi ke Partai Demokrat setelah tak lagi berkuasa. Benarkah demikian?

Trump dan Bayangan Kelam Kaisar Palpatine�

Percobaan penembakan yang melibatkan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (13/7/2024), masih menyisakan beberapa pertanyaan besar. Salah satunya analisis dampaknya ke pemerintahan Trump jika nantinya ia terpilih jadi presiden. Analogi Kaisar Palpatine dari seri film Star Wars masuk jadi salah satu hipotesisnya.�

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...