HomeBelajar PolitikMenangkan Pilpres, PKB Makin Maruk

Menangkan Pilpres, PKB Makin Maruk

“Semua berdasarkan uang. Bahkan hanya karena uang gadis itu berani mengatakan negara tetangga lebih hebat dibandingkan tanah airnya sendiri.”


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]ukan hal yang aneh jika di tahun politik, partai-partai pengusung yang berhasil memenangkan orang yang diusungnya meminta jatah jabatan. Bahkan, bukan hanya partai pengusung saja yang bisa meminta jatah kemenangan. Bisa jadi pengusaha yang turut memberi modal pun menjadi lumrah jika ikut-ikutan meminta jatah program kerja kepada pemerintah yang akan berkuasa.

Jika di antara kalian yang sedang berusaha menampik dan berpikir bahwa transaksi kekuasaan maupun program pemerintah tersebut adalah suatu hal yang tak mungkin serta tidak dapat ditolerir, berarti kalian temasuk orang-orang yang tidak update berita. Ada baiknya sebelum kalian bilang hal itu tidak wajar, mending kalian baca deh kisah di bawah ini:

Ketua Umum DPP Partai Kemunduran Bernegara (PKB) Mumun, menargetkan partainya akan meraih 10 kursi menteri apabila Rawiwi menang di Pilpres 2019.

Mumun pun sampai berdoa di hadapan para ibu dalam sebuah acara partai. Kata doi, jika ibu-ibu sudah kumpul, lalu dipanjatkan doa, pasti doa itu manjur. Intinya, semoga saja PKB bisa dapat 10 kursi menteri di tahun berikutnya.

Mengetahui Mumun bicara seperti itu, Rawiwi langsung menelepon dan bilang gini:

Rawiwi : “Wahai Mumun, kamu mau dikutuk jadi pocong lagi?”

Mumun : “Lah emangnya ini sinetron horor apa? Salah topik woi, salah!” Click To Tweet

Rawiwi : “Anjay, kebanyakan nonton ‘asyiaaapp’ nih jadi begini deh. Eh, btw Mun, pokoknya kalau aku menang jadi Presiden, kamu tahu diri dong. Jangan minta sampai 10 menteri. Nanti kalau kamu minta jatah 10, Partai Kerbau, Partai Pohon Rindang, dan yang lainnya gimana? Masa sih saya harus buat 200 kementerian biar cukup dibagi-bagi”.

Baca juga :  Iran vs Israel, PD III Sudah Dimulai?

Mendengar itu, Mumun hanya bisa katawa. Setelah perbincangan itu berakhir, semuanya tampak baik-baik saja. Tetapi, di balik itu semua, yang belum diketahui Rawiwi, Mumun juga sempat berdoa seperti ini:

“Semoga Rawiwi tidak lebay ya soal jatah preman, wong ini kan bercandaan saja. Eh, tapi kalau soal permintaan untuk diangkat jadi Ketua Persatuan Sepak Tarkam Indonesia, bisa kali Wi”.

***

Nah gitu ceritanya. Jadi intinya, apa kalian masih mau bilang transaksi politik itu tidak wajar? Kalau kalian mau para elite politik tidak terlalu banyak transaksi jabatan, kalian jangan pro sama demokrasi seperti ini, apalagi demokrasinya yang multi partai gini.

Ngomong-ngomong soal demokrasi, coba deh kalian cermati lagi ungkapannya Clement Attlee berikut ini:

“Demokrasi adalah pemerintahan yang diisi dengan banyak diskusi, namun demokrasi hanya efektif bila engkau mampu membuat orang lain tutup mulut”. (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...