HomeData PolitikTrik Ridwan Kamil Tangani Hoax

Trik Ridwan Kamil Tangani Hoax

Ia juga mengimbau humas di lembaga pemerintahan untuk ikut dalam gerakan menghantam hoax, karena mereka juga berkepentingan, jangan-jangan ada berita hoax yang merugikan institusinya.


PinterPolitik.com

BANDUNG – Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, sudah merasakan dampat buruk dari berita bohong atau hoax. Sudah lebih dari enam kali dia terkena hoax yang harus diklarifikasi melalui akun media sosial pribadinya.

Terkait dengan hoax, dia menitipkan pesan agar setiap lembaga pemerintahan memaksimalkan fungsi hubungan masyarakat (humas) untuk meluruskan berita atau informasi liar yang beredar di masyarakat. Kecepatan memberikan klarifikasi harus diutamakan.

Ia juga mengimbau humas di lembaga pemerintahan untuk ikut  dalam gerakan menghantam hoax, karena mereka juga berkepentingan, jangan-jangan ada berita hoax yang merugikan institusinya.

Berbicara di Pendopo Kota Bandung, seusai memimpin deklarasi “Bandung Hantam Hoax”, Ridwan Kamil (Emil), mengatakan, setiap pemerintah pasti punya bagian humas. Kalau kepala daerahnya rada gagap teknologi (gaptek) di media sosial minimal humasnya tidak.

Setiap ada berita yang merugikan secepat itu pula bagian humas mengklarifikasinya. Bagian humas jangan gaptek, berarti cara menyampaikannya harus multi-platform, bisa menyampaikan dengan konferensi pers, bisa membantah dengan media sosial resmi.

Emil  mengaku sering menjadi korban informasi hoax. Sejak menjadi Wali Kota  Bandung sudah lebih dari enam kali dia menjadi sasaran berita bohong. Ia juga merasa capek mengklarifikasinya.

Ia mengatakan, informasi palsu itu berdampak buruk terhadap citra dirinya dan tak mudah memulihkan nama baik dari tudingan ataupun fitnah. Dampaknya, citra negatif, kesimpulan, negatif, dan persepsi negatif yang tidak mudah dibalikkan lagi.

Ia mengemukakan, selama ini dia cukup mudah untuk memberikan klarifikasi melalui akun media sosial pribadinya. Emil aktif di media sosial, sehingga bisa segera meng-counter. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal ini menarik...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...