HomeNalar PolitikSetnov Jadi Anak Asrama

Setnov Jadi Anak Asrama

Senov merasa hidupnya berubah total setelah menjadi tahanan KPK. Maksudnya, dari tatot (tajir total) menjadi gatot (gagal total), gitu eh?


PinterPolitik.com

“Sekarang jadi rakyatlah. Sekarang kami berbagi ngepelnyapunyuci piring. Saya kebagian cuci piring sajalah.”

(Setya Novanto)

[dropcap]S[/dropcap]emua orang pasti tahu kok, kalau Setya Novanto (Setnov) udah resmi jadi tersangka kasus mega korupsi e-Ka-te-pe. Perangainya yang licin seperti ‘belut’ pun banyak orang udah tau. Mungkin yang belum disadari banyak orang adalah mengenai perubahan statusnya, dari wakil rakyat ‘naik pangkat’ menjadi rakyat. Ehemmm, pangkat baru dan jabatan baru nih ya. Mantul alias mantap betul.

Setnov kelihatannya sangat menikmati profesi baru tersebut. Katanya setelah menjadi tahanan Ka-pe-ka, ia mulai belajar untuk berbagi tugas dengan para tahanan lainnya. Mulai dari nyapu, ngepel dan nyuci piring. Hm, kayaknya ini bisa jadi warning bagi asisten rumah tangganya. Bisa aja setelah bebas nanti, Setnov bakal ‘mengakuisisi’ jabatannya. Ucul, hihihihi.

Pokoknya sekarang Setnov lagi belajar agar bisa nyetel dengan jabatan barunya itu. Ia juga tak lupa untuk menekuni pelajaran tentang ‘hidup susah’. Biar kayak orang-orang, katanya. Lho,emang Setnov nggak nyadar, kalau selama  ini, ia udah berjasa banget buat banyak orang? Setnov kan udah terbukti sukses bikin banyak orang meraih gelar cum laude mengenai ilmu ‘apa itu hidup susah?’. Mulai dari susah akibat korupsi hingga susah mendapat blanko e-Ka-te-pe, termasuk saya. Eh, kok jadi curhat gini. Hiks, hiks, hiks.

Rupanya kehidupannya sebagai tahanan, mulai membuat Setnov makin paham dengan teori evolusi Darwin. Kenangan indah soal rumah mewahnya di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kayaknya harus ia singkirkan. Ia mulai belajar untuk hidup disiplin berdasarkan aturan dan jadwal di dalam Rutan.

Baca juga :  The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Mulai dari bangun tidur, makan, olahraga hingga bersih-bersih kompleks Rutan, semuanya udah ada dalam jadwal. Sekilas mirip dengan kehidupan di asrama ya? Wedeew, akhirnya Setnov bisa merasakan kehidupan ala-ala asrama. Apa Setnov tertarik mau jadi anak asrama aja? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

Singapura ‘Ngeri-ngeri Sedap’ ke Prabowo?

Jokowi ajak Prabowo ketika bertemu PM Singapura Lee Hsien Loong dan deputinya, Lawrence Wong. Mungkinkah 'ngeri-ngeri sedap' ke Prabowo?

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

Benua Asia, Propaganda Terbesar Kolonialisme?

Benua Asia adalah benua terbesar dan terkaya di dunia. Namun, sebagai sebuah wilayah yang kerap dipandang homogen, Asia sebetulnya memiliki keberagaman yang begitu tinggi di antara kawasan-kawasannya sendiri. Mungkinkah lantas Benua Asia yang kita kenal bukanlah Benua Asia yang sesungguhnya?

Selama Masih Megawati, PDIP Pasti Oposisi?

Sinyal kuat bergabungnya Partai NasDem dan PKB, ditambah keinginan PKS untuk pula merapat ke koalisi Prabowo-Gibran, membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP dinilai akan mengambil sikap teguh nan luhur sebagai penyeimbang pemerintah. Namun, pada praktiknya, itu akan berjalan setengah hati. Benarkah demikian?

Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Timnas U-23 lolos ke babak semifinal di Piala Asia U-23 2024. Mungkinkah ini semua berkat Ketum PSSI Erick Thohir? Mengapa ini juga bisa politis?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...