HomeNalar PolitikJenderal Polisi Anak Emas Tjahjo?

Jenderal Polisi Anak Emas Tjahjo?

Dua jenderal Polisi ditunjuk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo untuk menjadi Plt Gubernur. Bukankah ada pejabat sipil? Mungkinkah mereka ‘dianakemaskan’ oleh Tjahjo?  


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]aya pernah sekali kena tilang di perempatan. Saat itu, lampu kuning yang hampir merah, saya paksa untuk lewat karena takut telat ngampus. Setelah sukses belok ke kanan ala Valentino Rossi, eh tiba-tiba motorku mendadak mati. Distater berkali-kali pun nggak mau nyala-nyala. Siyal, ternyata bensin habis.

Selang beberapa menit, bapak berompi hijau stabilo sudah terpampang jelas di kaca spion. Seperti kerbau yang dicocok hidungnya, saya manut aja saat digiring ke pos polisi. Akhirnya secarik daun biru berpindah dengan tertib dari kantongku ke kantong si pak polisi. Hadehhh, mimpi apa gue semalam?

Yah, itu hanya sekadar sharing sekaligus pengingat agar jangan sekali-kali menerabas lampu merah. Kalau melawan polisi? Ow, jangan coba-coba, itu haram dan nggak ada dalilnya, titik. “Di rumah, kita jaya, tapi di jalan polisi yang paling berjaya.” Itu dalilnya, tolong dicatat baik-baik.      

Ternyata, polisi nggak hanya berjaya di jalanan lho. Polisi juga punya peranan penting dalam pemerintahan. Ini bukan sebatas isapan jempol. Soalnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun ini, ada sejumlah jenderal polisi yang ikutan nyalon.

Bahkan ada dua jenderal polisi yang ditunjuk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur di dua provinsi yang masa jabatan gubernurnya telah purna. Mereka adalah Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan dan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Martuani Sormin. Nama yang pertama bakal menjadi Plt Gubernur Jabar, sedangkan nama yang kedua akan menjadi Plt Gubernur Sumut.

Baca juga :  Anies "Alat" PKS Kuasai Jakarta?

Penunjukkan dua jenderal polisi tersebut, langsung memantik beragam tanggapan dari beberapa pihak. Fadli Zon misalnya, ia menilai kebijakan Mendagri agak aneh karena nggak sesuai dengan spirit keadilan dan transparansi. Akan tetapi, anggota Fraksi PPP Achmad Baidowi malah menilai kebijakan Tjahjo sah-sah aja. Hufft, mana yang benar nih?

Kalau dipikir-pikir kebijakan tersebut tentu ‘diboncengi’ kepentingan tertentu. Apakah Tjahjo ‘menganakemaskan’ dua jenderal polisi tersebut? Ataukah ini ada kaitannya dengan upaya untuk memenangkan Partai Banteng di Jabar dan Sumut? Au ah, pucing palaku mikirinnya. Yang pasti kebijakan tersebut perlu mendapat persetujuan dari Presiden. Pak Jokowi kira-kira setuju atau nggak ya? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...