BerandaCelotehPuji Jokowi Untuk si Pembenci

Puji Jokowi Untuk si Pembenci

“Ya saya kira sangat bagus. Karena beliau seorang tokoh politik yang berpengalaman. Leadership dan rekam jejak beliau, saya kira tidak diragukan lagi. Sangat bagus memberikan alternatif pilihan untuk pilpres ke depan.” ~ Presiden Joko Widodo.


PinterPolitik.com

[dropcap]U[/dropcap]mumnya, sifat sabar dalam diri manusia itu berbeda-beda. Ada yang sabarnya cuma seujung kuku kaki, hingga yang lebarnya seluas samudera. Tapi pertanyaannya, apa iya ada orang yang terus menerus dihina, dicaci, dimaki, dan difitnah, namun tetap menghadapinya dengan sabar? Ya ada lah! Bahkan nih ya, jangankan bersabar, orang ini malah mendoakan balik orang yang menyinyirnya itu. Wuidih, ntaps.

Ayo siapa gerangan orang yang dimaksud? Bukan sosok yang spesial kok, dia hanya pesuruh rakyat aja. Kerjaannya hanya jadi kuli bagi rakyatnya. Dia pergi ke daerah yang membutuhkan pertolongannya. Dan disela-sela itu, ia masih sempat tersenyum meski banyak pihak yang meragukannya.

Karena ia sadar benar, suatu hari kelak apa yang ia lakukan untuk negeri ini akan berbuah dan bermanfaat bagi banyak orang. Siapa lagi dia, kalau bukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Eh, yang bener dia orangnya? Kok eike sangsi ya. Tapi kalau dipikir-pikir, Pakde Jokowi emang sering di test kesabarannya.

Kebanyakan sih, pihak-pihak yang hobi banget nyinyir ada di barisan oposisi. Dan di antara yang lain, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais adalah yang paling vokal cibirannya. Apalagi setelah belakangan, ia mau maju ikut kontestasi pencapresan, makin menjadi-jadi nyinyirnya.

Dan ternyata eh ternyata, setiap tudingan dari Amien pada Pakde Jokowi ditanggapi dengan sabar tuh. Kece badai emang deh Pakde. Lagian kalau ketus dibalas ketus, jadinya kan malah makin runyam. Jadi dengan kerendahan hati, Pakde justru memberi pujian dan dukungan moril jika Amien ingin maju nyapres.

Baca juga :  Tetap Pede, Jokowi's Anomaly?

Oh ini toh yang namanya air tuba dibalas dengan air susu. Eike kira itu gak akan mungkin. Tapi nyatanya terjadi tuh. Pakde emang deh idolaque. Ya sudahlah. Moga aja Amien gak makin besar kepala dan ngelunjak. Kalau masih gitu, itu mah emang gaje-nya Amien. Jangan salahin loh ya kalau nanti disentil Pakde!

Padahal sebagai sesama makhluk hidup, kita sebaiknya saling menghormati, bukan malah hobi nyinyir demi merebut kekuasaan. Seperti halnya yang dikatakan filsuf Voltaire (1694-1778): “To the living we owe respect, but to the dead we owe only the truth.” (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Masihkah Kita Percaya Metro TV?

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan keberatan atas dilibatkannya Metro TV sebagai salah satu penyelenggara Debat Capres pada 30 Maret 2019 nanti. Keberatan itu didasari...

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Menguak Megawati dan Ancaman Golput

Kemarahan Megawati Soekarnoputri terhadap para pemilih golput menunjukkan adanya female leadership paradox. Idealnya, dalam hal kepemimpinan, perempuan dapat menjadi “penenang” di balik panasnya suhu...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Orde Baru, Mimpi Demokrasi yang Kandas

Pada awalnya, Orde Baru muncul disertai dengan harapan baru akan mimpi demokrasi di Indonesia. Namun, seiring bergulirnya pemerintahan Soeharto, pluralitas demokrasi malah semakin berkurang...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...