BerandaCelotehPerindo Nakal Curi Start

Perindo Nakal Curi Start

“Semua peserta pemilu dan media hendaknya melakukan kampanye sesuai aturan yang sudah ada, kampanye bisa dilakukan setelah masuk tahapan itu pada tanggal 23 September 2018.” ~ Komisioner Bawaslu, Muhammad Afifudin.


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]ebagai partai baru peserta Pemilu 2018, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dengan ketua umumnya Hary Tanoesoedibjo sepertinya gak sabaran ingin merasakan sensasi ikut Pemilu. Gimana gak, wong start kampanye aja belum boleh dilakukan. Tapi partai yang satu ini udah nyolong start dari jauh-jauh hari. Waduh waduh nakal ya.

Sebagai imbasnya, tiga stasiun televisi yang sempat menayangkan iklan Perindo, dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Ketiga stasiun televisi tersebut adalah INews TV, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), dan Global TV. Lah ini TV-nya Om Hary semua kayaknya ya.

Tapi sih hingga hari pemanggilan tiba, batang hidung ketiga perwakilan televisi ini gak keliatan. Para pemimpin stasiun televisi tersebut hanya menyampaikan pesan singkat bahwa mereka menolak untuk hadir. Lah mangkir mereka dari panggilan. Gimana toh mereka ini?

Bawaslu sendiri memang memutuskan untuk memanggil tiga pimpinan stasiun televisi tersebut, karena menerima laporan adanya dugaan upaya kampanye yang dilakukan Perindo, dengan memuat iklan berunsur pencitraan terhadap partai di tiga media penyiaran itu. Lah emangnya tiga pemimpin televisi ini berani nolak penayangan iklan dari Bos nya sendiri? Mau dipecat apa mereka?

Iklan tersebut dianggap sudah melanggar peraturan tentang waktu kampanye, yang telah ditetapkan pada 23 September 2018. Tiga stasiun televisi ini terciduk menayangkan iklan pada 2 Maret 2018. Kalau punya stasiun televisi sendiri emang enak ya. Propaganda visi misi partai jadi mudah. Masang iklan di TV milik sendiri enak banget ya, gak harus bayar mahal hahaha.

Tapi andai kata suatu saat Perindo menang Pemilu dengan Hary Tanoesoedibjo sebagai presidennya, gimana ya kira-kira? Apa kalian ingat zaman Pak Harto dulu di mana Pemerintah secara otoriter mendominasi semua tayangan televisi. Semua acara homogen, dan melulu melihatkan prestasi pemerintah dalam acaranya ‘Dunia Dalam Berita’ setiap hari jam 21.00 sejak tahun 1988 hingga tahun 2000. Mungkin nanti setiap malam kita akan disajikan iklan Perindo terus sampe pusing pala barbie. (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Sila Pertama Pancasila, Riwayatmu Kini

“Masyarakat keadilan sosial bukan saja meminta distribusi yang adil, tetapi juga adanya produksi yang secukupnya.” ~ Bung Karno PinterPolitik.com Weleh-weleh. Sila-sila Pancasila semakin hari semakin jauh...

Menguak Megawati dan Ancaman Golput

Kemarahan Megawati Soekarnoputri terhadap para pemilih golput menunjukkan adanya female leadership paradox. Idealnya, dalam hal kepemimpinan, perempuan dapat menjadi “penenang” di balik panasnya suhu...

Korupsi: Salah Aktor Atau Parpol?

Korupsi itu bisa terjadi karena kuatnya relasi antara politisi dan pebisnis untuk ‘berbagi’ sumberdaya negara –John Girling PinterPolitik.com Untuk kesekian kalinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kembali...

Menjemput Maut Secara Viral

Aksi menggemparkan kembali terjadi di media sosial Facebook. Seorang pria merekam proses menggantung dirinya secara langsung. Bagaimana negara harus melihat kejadian ini? PinterPolitik.com Panghinggar Irawan (35)...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...