BerandaCelotehKeislaman PPP 'Odong-Odong'?

Keislaman PPP ‘Odong-Odong’?

“PPP sekarang bajunya hijau dalamnya merah, hanya mengejar kekuasaan. Kebijakan-kebijakannya tidak sesuai nurani umat Islam.” ~ Ketua Dewan Pembina Gerakan Pemuda Ka’bah Yogyakarta, Fuad Andreago.


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]khi dan ukhti pasti udah sering mendengar mengenai cara pandang mengenai politik yang sebaiknya tidak dipisahkan dengan nilai-nilai agama. Anekdot ini memang paling sering dilempar Partai berlabelkan agama ke umat Muslim Indonesia seiring datangnya tahun Pemilu. Saat ini banyak lah ya partai berbasis agama, terutama Islam.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah tentu termasuk ke dalam partai berbasis agama. Tapi apakah dengan itu partai ini akan mendapat dukungan penuh dari umat Muslim Indonesia? Tunggu dulu, gak serta merta gitu juga keles. Minimal suaranya juga bisa terpecah karena keberadaan partai sejenis.

Ya sebut aja Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Kalau Partai Amanat Nasional (PAN) masih bisa dianggap berbasis agama, mmm, ya boleh lah diitung juga. Nah saat Pemilu nanti, tinggal pilih tuh partai mana yang kalian anggap lebih Islam!

Agama dalam partai politik gak lebih dari sekedar pakaian pembungkus yang mencitrakan kesan partai apa yang ingin ditampilkan kepada masyarakat. Tujuannya sederhana, untuk mendapatkan suara pemilih dengan mudah atas kesamaan nilai keagamaan. Jadi wajar aja kalau partai Islam banyak bermunculan.

Gak mungkin dung Partai agama Budha atau agama Katolik lebih banyak di Indonesia. Siapa yang milih nanti? Itu sih artinya yang bikin partai salah kamar. Hadeuh, aya aya wae ah. Mengenai partai mana yang lebih Islami, itu semua tergantung agenda setting loh. Ya seperti pada kasus PPP ini.

Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Daerah Istimewa Yogyakarta menilai, PPP sudah melenceng dari prinsip partai. Mereka tidak mau mendengar suara arus bawah yang menginginkan partai ini lebih islami. PPP dinilai berkhianat karena bergabung ke koalisi pemerintah, di mana partai hanya dijadikan bumper saat ada gesekan antara pemerintah dengan umat Muslim.

Baca juga :  PDIP Masih Butuh Jokowi?

Selain itu, mendukung calon gubernur DKI inkumben Basuki Tjahaja Purnama yang kini berada di penjara. Karena dua hal ini, Gerakan Pemuda Ka’bah menyerukan untuk tidak memberikan suara mereka pada PPP. Mmm, bilang aja mereka maunya PPP juga melipir bersama PKS, PAN, dan PBB mendukung Gerindra!

Itu mah pilihan arah politik partai, gak ada sangkut pautnya dengan nilai keagamaan. Emangnya kalau beda arah politik udah pasti auto dosa, gitu ya? Jiah, cape deh. Atau kalau bukan kubu kalian, itu disebut gak Islami, yang lebih Islam itu yang ada di barisan kalian? Helow, paradigma macam apa ini!

Jadi gak perlu lah ya, menghakimi pihak lain gak lebih Islami dari diri kita atas dasar pendapat yang subyektif karena merasa berbeda pandangan. Itu karena seperti yang dikatakan filusuf Voltaire (1694-1778), ‘All men are born with a nose and ten fingers, but no one was born with a knowledge of God.’ (K16)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Masihkah Kita Percaya Metro TV?

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan keberatan atas dilibatkannya Metro TV sebagai salah satu penyelenggara Debat Capres pada 30 Maret 2019 nanti. Keberatan itu didasari...

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Menguak Megawati dan Ancaman Golput

Kemarahan Megawati Soekarnoputri terhadap para pemilih golput menunjukkan adanya female leadership paradox. Idealnya, dalam hal kepemimpinan, perempuan dapat menjadi “penenang” di balik panasnya suhu...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Prabowo Nggak Akan Jualan Prestasi?

"Kami akan selalu ingat. Kami akan selalu bangga. Kami akan selalu siap, sehingga kami akan selalu bebas." ~Ronald Reagan PinterPolitik.com Publik tengah bergembira dengan prestasi gimalang...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...