HomeCelotehICW Harusnya Buka Mata

ICW Harusnya Buka Mata

Jangan pernah takut mengangkat suara anda untuk kejujuran dan kebenaran serta kasih sayang melawan ketidakadilan, kebohongan dan keserakahan”. – William Faulkner


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]embahas korupsi di Indonesia memang tidak akan ada habisnya ya gaes,  kayak kalau kita membicarakan mantan pacar. Pasti gak ada habisnya. Apalagi ada teman yang ngomporin lalu bilang kalau mantan kita kok terlihat lebih cantik atau ganteng sekarang daripada dulu. Waduh, rasanya cetar, kayak dunia runtuh. Hehehe.

Masalah korupsi memang susah jika dijelaskan cuy. Saking kompleks dan tidak mudahnya, kasus ini masuk dalam kejahatan luar biasa atau kejahatan tindak pidana khusus. Hmmm, makanya kasus ini harus mendapatkan cara penanganan yang khusus pula.

Saking banyaknya kasus ini, kehidupan kita seakan tidak dapat terlepas dari kasus suap dan korupsi ya. Bahkan muncul uangkapan bahwa suap dan korupsi sudah menjadi budaya tersendiri di Indonesia. Waduh separah itu ya berarti.

Saking banyaknya kasus korupsi di dalam negeri, coba tebak hayo, lembaga mana yang mendapat ranking terburuk dalam korupsi? Bener banget, yaitu DPR gaes. Click To Tweet

Saking parahnya, slogan “kami melawan korupsi” alias say not to corruption selalu menjadi bahan kampanye calon pejabat. Tapi ketika sudah jadi, eh malah dia yang tertangkap. Waduh, itu sih bukan melawan korupsi ya namanya, tapi malah ikut gabung. Hadeh.

Banyaknya kasus korupsi di dalam negeri, coba tebak hayo, lembaga mana yang mendapat ranking terburuk? Bener banget, yaitu DPR gaes.

Menurut hasil penelitian dari Transparansi Internasional Indonesia, DPR adalah lembaga terkorup. Dalam catatannya, di tahun 2018 KPK menangani 178 kasus korupsi dan 91 di antaranya adalah DPR dan DPRD. Wadaw, lebih dari setengah ya gengs.

Jangan-jangan ini yang membuat Fahri Hamzah ingin membubarkan KPK? Karena ngerasa tidak nyaman dipantau terus? Upsss, kelepasan kan jadinya.

Banyaknya kasus korupsi, menurut Indonesian Corruption Watch atau ICW tidak diimbangi dengan hukuman yang setimpal karena rata-rata hukuman hanya 2 tahun 5 bulan. Hmmm, masa sih?

Kelihatannya tidak semua terpidana korupsi hukumannya ringan. Padahal ada juga kasus korupsi yang dipidana berat. Seperti mantan anggora DPR Nazaruddin, doi ditahan selama 13 tahun cuy. Selain itu mantan Ketua DPR Setya Novanto juga dihukum selama 15 tahun. Selanjutnya Akil Mochtar yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dihukum seumur hidup.

Melihat banyaknya narapidana kasus korupsi yang juga dihukum lama, menjadi janggal ya gaes kenapa tiba-tiba ICW membuat statement seperti itu? Hmmm.

Ada apa sih sebenarnya? Bukannya lebih baik ICW menyoroti kasus suap dan korupsi yang tiba-tiba ditangguhkan atau tiba-tiba menghilang seperti yang menyeret nama Gubernur baru di ujung Pulau Jawa ini? Upsss.

Semoga ICW dan KPK masih independen seperti yang kita percaya ya gaes. Hehehe. (F46)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...