BerandaCelotehASYIK Dompleng #2019GantiPresiden

ASYIK Dompleng #2019GantiPresiden

“Lebih dari 1.000 anak muda se-Bandung Raya berkumpul menggelar pawai drumband Asyik ini di CFD Dago. Untuk memeriahkan acara, kami membentangkan baliho #2019GantiPresiden & #2018AsyikMenang,” ~ Juru bicara Asyikers, Yogi Gustaman.


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]ada kontestasi Pemilu saat ini, perang tagar seakan menjadi hal lumrah terjadi di media sosial. Tidak hanya di panggung politik. Tagar ini kemudian menjalar menghiasi berbagai agenda kegiatan di dunia nyata. Salah satunya pada Pawai Drumband di Car Free Day Dago, Bandung (29/4) yang membentangkan baliho #2019GantiPresiden & #2018AsyikMenang.

Para Pendukung Milenial Sudrajat-Syaikhu Paslon No.3 Pilgub Jabar 2018 memang sengaja membentangkan beberapa Baliho bertemakan #2019GantiPresiden. Seribu lebih anak muda yang tergabung dalam komunitas Asyikers mengklaim pasangan Asyik merupakan pasangan cagub-cawagub Jabar satu-satunya yang menginginkan 2019 ganti presiden. Tsadeest.

Denger-denger sih, lewat baliho bertuliskan #2018AsyikMenang dan #2019GantiPresiden. Asyikers ingin menyampaikan pesan bahwa tidak ada cara lain jika Indonesia ingin maju dan bermartabat, kecuali 2019 ganti Presiden. Dan syaratnya Asyik harus menang dulu di Pilgub Jabar. Mantap jiwa. Meski terasa gak nyambung, tapi ya sudahlah. Biarin aja, yang penting mereka senang, hahaha.

Arus #2019GantiPresiden memang seakan gak bisa terbendung lagi. Pilihannya cuma dua, mengikuti arus atau melawan dan hanyut tertelan ombak karenanya. Wuidih ngeri-ngeri sedap ya. Hal ini yang kayaknya menjadi pertimbangan Paslon Asyik terus menyerukan jargon ini. Toh tiga partai pendukung di belakang mereka Gerindra-PKS-PAN memang paling getol mengusung tagar ini.

Tapi rasanya kok emang gak pas aja ya kalau dalam Pilkada ada tagar #2019GantiPresiden. Ini mah artinya strategi Partai politik pengusungnya ‘sambil menyelam minum air’. Ya pas kampanye Pilkada ya juga sekalian meraup suara untuk pemilihan Presiden 2019 mendatang. Oh, jadi ada upaya penggiringan massa yang ingin Indonesia ganti Presiden untuk skalian memilih Paslon Asyik ya. Sa ae lau.

Oleh tim sukses Paslon Asyik ini, pemilih dikondisikan dengan paradigma berpikir untuk membangun rasa kekecewaan terhadap sosok Presiden Jokowi dengan #2019GantiPresiden. Dengan pemahaman ini, pemikiran mereka dimobilisasi untuk memilih Paslon Pemimpin Daerah yang sejalan dengan pandangan tersebut.

Lah artinya Paslon Asyik dipilih bukan berdasarkan program (Visi-Misi) apa yang hendak mereka canangkan untuk Jawa Barat, tetapi lebih kepada kesamaan rasa akan keinginan ganti Presiden. Lah, situ sehat, memanipulasi pemikiran masyarakat awam? (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Anies Membelokkan Sejarah?

Beredarnya video tersebut sontak menjadi perbincangan di dunia maya. Banyak pihak menyayangkan pernyataan Anies yang dianggap ‘membelokkan’ sejarah tersebut. PinterPolitik.com To know nothing about what happened...

Masihkah Kita Percaya Metro TV?

Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan keberatan atas dilibatkannya Metro TV sebagai salah satu penyelenggara Debat Capres pada 30 Maret 2019 nanti. Keberatan itu didasari...

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Menguak Megawati dan Ancaman Golput

Kemarahan Megawati Soekarnoputri terhadap para pemilih golput menunjukkan adanya female leadership paradox. Idealnya, dalam hal kepemimpinan, perempuan dapat menjadi “penenang” di balik panasnya suhu...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

Orde Baru, Mimpi Demokrasi yang Kandas

Pada awalnya, Orde Baru muncul disertai dengan harapan baru akan mimpi demokrasi di Indonesia. Namun, seiring bergulirnya pemerintahan Soeharto, pluralitas demokrasi malah semakin berkurang...

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...