Pinter EkbisKemacetan Rugikan Negara Rp100 Triliun

Kemacetan Rugikan Negara Rp100 Triliun


PinterPolitik.com

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Dirinya mengharapkan masyarakat menggunakan kendaraan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

“Kita tahu setiap hari dihadapkan kemacetan. Jadi perpindahan dari moda transportasi dari mobil pribadi ke moda transportasi massal itu yang kita harapkan,” Presiden Jokowi (10/8/2023).

Presiden Jokowi menjelaskan kerugian besar akibat kemacetan yang terus terjadi. Menurutnya, kerugian negara hampir mencapai Rp100 triliun per tahun hanya dari wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya saja.

Atas dasar itu, pemerintah akan memberikan subsidi atau public service obligation (PSO) bagi pengguna moda transportasi massal. Ini bertujuan agar masyarakat mau berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Kemacetan lalu lintas telah menjadi momok bagi banyak negara di seluruh dunia. Selain menimbulkan frustrasi bagi para pengemudi, kemacetan juga memiliki dampak yang lebih luas dan merugikan bagi negara itu sendiri.

Salah satu dampak paling nyata adalah kerugian ekonomi yang signifikan. Salah satu aspek utama dari kerugian ekonomi akibat kemacetan adalah hilangnya waktu produktif.

Waktu yang dihabiskan oleh pengemudi di dalam kemacetan berarti waktu yang hilang untuk bekerja, berproduksi, atau melakukan aktivitas ekonomi lainnya.

Untuk mengatasi kerugian negara akibat kemacetan, langkah-langkah tegas diperlukan. Investasi dalam infrastruktur transportasi yang lebih baik, seperti sistem transportasi umum yang efisien dan jaringan jalan yang lebih luas, dapat membantu mengurangi kemacetan.

Selain itu, dukungan terhadap transportasi berkelanjutan seperti bersepeda dan berjalan kaki dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya. (S83)

Baca juga :  Qodari, Jokowi's Man?

Exclusive content

Latest article

More article