HomeNalar PolitikRisma-Duo Srikandi Untuk Jatim

Risma-Duo Srikandi Untuk Jatim

Kecil Besar

Ibu Risma bersama Duo Srikandi ikut terlibat dalam Pilgub Jatim 2018. Sebagai juru kampanye Gus Ipul-Azwar Anas. Akankah effect-nya manjur?

PinterPolitik.com

Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) tinggal beberapa bulan lagi. Kubu Partai Banteng mulai tancap gas. Mereka mencoba menggunakan efek positif dari sosok Tri Rismaharini untuk memuluskan langkah Gus Ipul-Azwar Anas. Walikota Surabaya ini didapuk menjadi juru kampanye (jurkam).

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari. Bahkan Untari mengatakan bahwa beberapa kepala daerah di Jatim yang merupakan kader partai Banteng juga akan ikut menjadi juru kampanye.

Selama kampanye berlangsung, Risma dkk akan mengajukan izin cuti ke pemerintah sehingga tidak mengganggu aktivitas sebagai seorang bupati atau wali kota. Selain itu, Mama Mega juga dipastikan bakal turun tangan lansung.

Wow, nampaknya Partai Banteng nggak mau neko-neko nih. Kayanya sebagai antisipasi agar momen kelam di DKI nggak terulang lagi, ya?

Rupanya persiapan untuk memenangkan pasangan Gus Ipul-Azwar Anas, nggak hanya dilakukan oleh Partai Banteng aja, ternyata Pe-ka-be juga nggak mau kalah.

Bersama-bersama dengan Banteng mereka mendapuk Duo Srikandi untuk dijadikan senjata tambahan. Duo Srikandi itu adalah Hikmah Bafaqih (Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jatim) dan Sri Untari. Hikmah dipilih menjadi Ketua Ketua Tim Pemenangan, sedangkan Ibu Untari sebagai Sekretarisnya.

Gus Ipul menjelaskan, Duo Srikandi ini memiliki tugas untuk menyusun personel pemenangan tingkat provinsi. Selain itu, juga membentuk tim pemenangan di seluruh kabupaten maupun kota se-Jatim.

Hal ini mau menunjukkan bahwa Banteng dan Pe-ka-be nggak mau main-main lagi. Apalagi populasi Jatim di daratan Pulau Jawa adalah numero uno (nomor satu). Maka, kedua Partai ini tentu berhasrat besar untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya di sana.

Baca juga :  Rahasia Puan & BG di Balik Layar?

Kalau begitu, kubu Khofifah-Emil perlu siaga I. mereka perlu menerapkan strategi yang cerdik kalau nggak mau kecele di Pilgub nanti. Mungkinkah Risma effect dan peran Duo Srikandi bakal menuai hasil positif bagi pasangan Gus-Ipul-Azwar Anas? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Political Mimicry: Dari Anies, Jokowi, Hingga Risma

Gaya komunikasi politik Jokowi, Anies, dan Risma, dianggap jadi acuan keunikan berpolitik di Indonesia. Mungkinkah mereka telah ciptakan sesuatu yang disebut: political mimicry?

Prabowo-SBY: Tomorrow’s Legacy

Di balik momen saling puji Prabowo dan SBY di Universitas Pertahanan, tersirat warisan besar dua jenderal: menjadikan pendidikan sebagai medan strategis. Kedisiplinan, nasionalisme, dan karakter menjadi jawaban mereka atas disrupsi generasi cemas dan krisis moral di era digital.

Blok ROJALIS: Magnet Pertahanan Baru?

Untuk pertama kalinya sejak Orde Baru, industri pertahanan Indonesia terlihat mulai berporos ke Prancis, Turki, dan Italia. Mungkinkah ini awal terbentuknya poros pertahanan baru yang bisa kita sebut: The Rojalis Block?

Bobby: Mr. Controversy or Strongmen Wannabe?

Bobby Nasution mencuri perhatian sebagai Gubernur termuda dengan langkah berani namun sarat kontroversi. Dari anggaran nyeleneh hingga polemik pulau perbatasan, ia tampil di persimpangan antara warisan Jokowi dan ambisi politik mandiri. Sedang membangun citra atau sekadar bayangan dinasti? Mengapa?

Misi Sakral 24.000 Tamtama?

Rekrutmen 24.000 tamtama TNI AD tampak bukan sekadar ekspansi militer, tapi bagian dari visi strategis untuk menjadikan prajurit sebagai agen pembangunan desa dan ketahanan pangan. Mengacu pada model serupa tapi tak sama yang diterapkan Vietnam dan Tiongkok, inilah kiranya wajah baru pertahanan sosial-produktif Indonesia. Benarkah demikian?

Masih Mungkinkah Mengejar AS & Tiongkok?

ASEAN adalah blok regional yang kuat, tapi bahkan gabungan sepuluh negaranya masih jauh tertinggal dibanding dua adidaya dunia: Amerika Serikat dan Tiongkok. Apakah ini pertanda bahwa dunia kini bergerak menuju tatanan geopolitik yang hanya ditentukan oleh dua poros kekuatan besar?

Menertawakan ‘Kesenjangan’ Bersama TikTok

Pernah sebut transportasi umum sebagai shuttle bus? Mungkin, humor ini benar-benar gambarkan kesenjangan sosial, seperti yang ramai di TikTok.

Rahasia Puan & BG di Balik Layar?

Di balik gestur keharmonisan yang kembali terlihat di antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri, peran aktor kunci di balik layar agaknya cukup krusial. Tak hanya bekerja dalam satu konteks, efek domino politik bukan tidak mungkin tercipta dari andil mereka.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...