HomeNalar PolitikLuhut, Menteri Paling Repot?

Luhut, Menteri Paling Repot?

Kecil Besar

Ada yang menyebut, Pak Luhut ibarat komandan segala macam. Maksudnya apa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bisa dianggap sebagai salah satu Menteri yang paling berpengaruh dalam Kabinet Jokowi-JK. Hal ini terlihat dari perannya selama ini. Bahkan akhir-akhir ini, beliau disebut sebagai menteri yang paling repot.

Komentar-komentar ini berasal dari warganet. Ada yang menyebut, Luhut ibarat komandan segala macam. Beragam tugas diembannya. Mulai urusan negara hingga keluarga Presiden. Belakangan, dia ikut mengurusi resepsi Kahiyang-Bobby.

“Luhut urus negara sampai kawinan Kahiyang, ini sih namanya komandan segala macam..” cuit @saktihapsoro di Twitter.

Bahkan ada yang bilang kalau kesibukan Pak Luhut tersebut adalah bentuk cinta dan baktinya kepada negara ini. Kok ada dimana-mana sih Pak? Seolah-olah yang berjuang untuk negara ini cuma Bapak Seorang. Yang lain mana?

“Iya ya pak luhut dimana-mana ada sepertinya beliau sangat cinta negara ini sehingga mengorbankan diri mengurus semua,” kicau @SinauStudy.

Yah, ada-ada aja komentar para netizen. Tapi itulah Demokrasi. Siapa aja boleh berpendapat, asalkan jangan kebablasan dan memojokan orang lain.

Memang ada benarnya juga sih, kalau kelihatannya Pak Luhut yang paling sibuk akhir-akhir ini. Misalnya soal Reklamasi Teluk Jakarta, ia juga turun tangan. Sampai-sampai membuat Anies-Sandi gemetar dingin, ehhh.

Bahkan beliau juga turut terlibat dalam urusan investasi Tiongkok di Indonesia. keterlibatannya berdasarkan mandat langsung dari Pakde Joko melalui rapat terbatas, Senin (22/5). Sebelum itu, Luhut juga mendampingi Jokowi menghadiri konferensi Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, China, 14-15 Mei 2017.

Baca juga :  Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Ia juga sering muncul sebagai perwakilan pemerintah dalam menyelesaikan urusan politik maupun non-politik. Misalnya, Luhut sempat menemui Ma’ruf Amin, Rabu (1/2) malam, terkait kasus Ahok. Selain itu, Luhut juga menjadi satu-satunya Menteri yang mendampingi Pakde Joko saat bertemu dengan Prabowo.

Akan tetapi, beliau menampik anggapan soal mengerjakan tugas yang berada di luar tanggung jawabnya sebagai Menko Maritim. Ia bahkan menganggapnya bentuk pengabdiannya kepada negara dan pemerintah. Semoga begitu ya. Tapi, soal ngurusin pernikahan anak Presiden juga termasuk tugas Menko Maritim ya? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies and The Democracy’s “Devil’s Advocate”

Anies Baswedan belakangan ini melempar argumen tandingan soal bonus demografi Indonesia, topik yang baru-baru ini dibahas oleh Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden Indonesia. Mungkinkah Anies berusaha mengambil peran sebagai “pemantik” diskursus dalam demokrasi Indonesia, persis seperti Rocky Gerung di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dulu?

Never Downplay Prabowo’s Tactics?

Gerakan masif dan terstruktur pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bidang pembangunan dan pangan mulai terlihat. Menariknya, TNI seolah menjadi pivot penggerak dalam gagasan terkait hal itu. Lalu, mengapa hal ini dilakukan Presiden Prabowo?

Prabowo-Jokowi: Too Close Too Much Trouble

Kedekatan Prabowo dan Jokowi rupa-rupanya tak disukai banyak pihak, terutama oleh faksi-faksi politik di lingkaran politik koalisi Prabowo sendiri.

Prabowo’s Men: Penyambung Lidah Presiden

Presiden Prabowo menunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi sebagai juru bicara (jubir). Mengapa penyambung lidah presiden ini punya peran penting?

Berebut Kursi Gibran: Menuju 2029?

Perebutan kursi cawapres 2029 semakin panas dengan manuver politik. Mampukah Gibran mempertahankan posisinya di tengah permainan ini?

Return of the Wolf Warrior?

Retorika internasional Tiongkok belakangan mulai menunjukkan perubahan. Kira-kira apa esensi strategis di baliknya? 

Prabowo’s Revolusi Hijau 2.0?

Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di peluncuran Gerina. Mengapa ini punya makna strategis?

Cak Imin-Zulhas “Gabut Berhadiah”?

Memiliki similaritas sebagai ketua umum partai politik dan menteri koordinator, namun dengan jalan takdir berbeda, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Zulkifli Hasan (Zulhas) agaknya menampilkan motivasi baru dalam dinamika politik Indonesia. Walau kiprah dan jabatan mereka dinilai “gabut”, manuver keduanya dinilai akan sangat memengaruhi pasang-surut pemerintahan saat ini, menuju kontestasi elektoral berikutnya.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...