HomeNalar PolitikLayakkah Ahok Jadi Pemikir Dunia?

Layakkah Ahok Jadi Pemikir Dunia?

Kecil Besar

Wow, Ahok masuk dalam jajaran pemikir dunia. Emang layak?  


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]alaupun masih dipenjara, pamor Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih terang benderang laksana purnama. Baru-baru ini, nama beliau masuk dalam daftar deretan para pemikir dunia versi majalah ternama Foreign Policy. Konon katanya, majalah asal Amerika ini didirikan oleh Samuel P. Huntington.

Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berada dalam daftar tersebut. Yang lain mana ya?

Editor Foreign Policy Benjamin Soloway mendeskripsikan Ahok sebagai sosok yang berdiri tegak melawan fundamentalisme di Indonesia. Soloway mengatakan bahwa political style-nya Ahok berbeda dengan politikus Indonesia kebanyakan. Walaupun berasal dari kaum minoritas ragam (ras-agama), ia nggak segan-segan untuk ngomong pedes kalau itu dinilai salah dan merugikan banyak orang.

Posisinya sebagai minoritas ragam plus speaking style-nya yang rada-rada impulsif, membuatnya bertekuk lutut di bawah kaum konservatif Islam. Ia berumur pendek di Jakarta. Walaupun demikian, ia tetap dianggap sebagai simbol penting pluralisme yang sedang tersudut di Indonesia.

Majalah Foreign Policy sampai nggak habis mikir dengan Ahok. Katanya, memiliki latar belakang minoritas ragam, ditambah gaya bicara yang bikin panas telinga, kok bisa melangkah jauh dalam dunia politik Indonesia?

Baca juga :  Tiongkok Pesta Thorium, Bisa Pantik “Perang”? 

Kalo nggak percaya, coba telusuri track record Ahok dari Bangka Belitung hingga Jakarta. Karir politiknya memang bersinar terang laksana purnama. Mungkin efek dari namanya juga kali ya? Atau memang ia telah ‘dipersiapkan’ untuk datang ke Ibu kota negara?

Bahkan Majalah asal Amerika ini, menilai bahwa popularitas Ahok mulai moncer sejak menjadi pendamping Jokowi di DKI tahun 2012 silam. Ahok dan Jokowi laksana sepasang sayap burung yang saling menopang. Katanya dampak perubahan yang signifikan di Jakarta kala itu adalah efek dari kecerdasan teknokratik Ahok yang diimbangi retorik populis Jokowi.

Namun, Ahok bukanlah sosok yang 100% sempurna. Kebijakan yang akhirnya  menghadirkan musuh baginya adalah soal penggusuran pemukiman masyarakat miskin untuk proyek reklamasi dan pembangunan. Plus blunder yang dilakukannya di Kepulauan Seribu yang membuatnya ‘pindah rumah’ ke Makko Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Dari sisi kemanusiaan, mungkin ini nggak adil, tapi kalau dari sisi politik bisnis bagaimana? Kalau demikian, apa majalah Foreign Policy nggak salah masukin nama Ahok dalam daftar para pemikir dunia zaman now? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...