HomeNalar PolitikFahri Nggak Suka Janji Palsu

Fahri Nggak Suka Janji Palsu

Fahri Hamzah ternyata nggak suka dengan calon pemimpin yang suka memberikan janji palsu kepada masyarakat. Hm, mungkin ini salah satu sisi baik dari Bang Fahri.


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enjelang Pemilu, pasti banyak kandidat sibuk melakukan kampanye. Tak lupa dibumbui dengan janji-janji manis kepada wong cilik yang pada akhirnya malah dilupakan setelah terpilih. Miris memang, tapi itu adalah potret nyata dari dunia politik negeri ini.

Berkaitan dengan ini, saya malah teringat akan penggalan puisi yang berjudul “Puisi Untuk Wakil Rakyat” dari mantan Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago, yang berbunyi demikian:

“…Di masa pemilu dahulu…

Kami lihat gerak bola matamu seperti radar angkatan perang…

Yang dapat melacak suara jangkrik di waktu siang…

Sehingga, kami sempat percaya bahwa Tuan-tuan tahu apa yang kami mau…

Kami pun sempat percaya bahwa Tuan-tuan akan menjadi pelindung kami…

Dari orang-orang yang hanya ingin memperkaya diri sendiri….

Yang hanya ingin menjadikan kuasa dan harta sebagai senjata…

Lewat retorikamu di saat kampanye dulu…

Kami percaya Tuan-tuan akan akan bersiaga untuk kami sepanjang waktu…

Menunggu keluh kesah rakyatmu…

Menampung dan merundingkan aneka kehendak kami diantara sesama para politisi…

Tetapi setelah masa kampanye jauh berlalu…

Kursi berputar menyambut sibukmu…

Rumah rakyat yang sejuk mememelukmu…

Birokrasi menjadi penyaring tamu-tamumu…

Kita pun berjarak seperti tak pernah saling tahu…”

Penggalan puisi ini kayaknya sejalan dengan alur pemikiran Bang Fahri Hamzah yang akhir-akhir ini makin bijak aja. Terkait dengan Pilkada serentak yang akan digelar beberapa bulan lagi, Bang Fahri punya saran khusus untuk mengurangi kebiasaan kampanye yang telah membudaya di Indonesia.

Baca juga :  Benarkah PDIP Jadi Oposisi “Lone Wolf”? 

Menurutnya, kampanye yang dilakukan oleh para calon pemimpin berpotensi besar menjadi janji palsu dan dianggap udah nggak relevan di zaman now. Bang Fahri menyarankan agar diadakan debat secara terbuka kayak Pilpres atau dalam Pilkada DKI kemarin. Katanya melalui debat bisa kelihatan sosok pemimpin yang berkualitas. Hm, masa sih, Bang? Bukankah debat tanpa bukti kerja nyata adalah sia-sia?

Maka, yang utama bukanlah soal kampanye atau debat atau soal kepiawaian dalam beretorika, tapi soal kinerja yang positif dan berguna bagi banyak orang. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...