HomeNalar PolitikFadli takut ‘Di-Fahri Hamzah-kan’?

Fadli takut ‘Di-Fahri Hamzah-kan’?

Fadli Zon takut ‘di-Fahri Hamzah-kan’ alias dipecat Gerindra jika memuji Jokowi?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]iapa yang nggak kenal dengan Pak Fadli Zon? Ia adalah salah satu politikus yang cukup tenar di Indonesia. Bukan hanya karena ia adalah salah satu kader Partai Gerindra atau Wakil Ketua De-pe-er, tapi karena nyiyiran-nyinyirannya yang rata-rata ‘menyerang’ pemerintahan Jokowi. Wow, hebat ya. Untung ini terjadi di era Jokowi, kalau zaman Soeharto pasti udah jadi korban dari ‘Petrus’, ups.

Semua orang juga pada tau kok, kalau ia dan Pak Fahri Hamzah telah bersalin rupa menjadi ‘tukang kritik’ Jokowi. Sampai-sampai apa pun yang dilakukan Jokowi pasti jadi bahan nyiyiran mereka.

Baru-baru ini, Pak Fadli ‘mendadak’ mengeluarkan ramalan. Katanya rakyat udah nggak mau Jokowi mimpin Indonesia dan Jokowi cukup satu periode aja. Hm, sebenarnya rakyat yang udah nggak mau atau Pak Fadli yang nggak mau, hayooo?

Pernyataan Pak Fadli ini lantas mendapat tanggapan dari Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno. Menurutnya, komentar dari Pak Fadli terkait Jokowi cukup satu periode adalah wajar dan normal. Sebab, seandainya Pak Fadli nggak nyerang Jokowi, maka bayangi aja gimana sikap Gerindra padanya. Kemungkinan ia bakal diklaim sebagai ‘pengkhianat’ lalu dipecat oleh Gerindra. Wah, kalau gitu ia bisa senasib dengan Fahri Hamzah dong?

Tapi, kelihatannya Pak Fadli nggak mungkin bertindak demikian. Ia tentu nggak mau bernasib kayak Fahri dan dicap sebagai ‘pengkhianat’ dari kubu Prabowo. Manjiw alias mantap jiwa, Pak Fadli memang hebat membaca situasi.

Nah kalau begitu, nggak usah ditanggapi serius soal komentar-komentar Pak Fadli. Kalau nggak pingin otaknya keseleo atau salah urat.

Biarkan dia berkomentar bebas. Asalkan masih dalam taraf wajar, nggak berbau SARA atau berpotensi memecahbelah NKRI.

Baca juga :  Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Tapi, kalau dipikir-pikir sebenarnya komentar Pak Fadli ini rujukannya dari mana ya? Hadehhh, kayaknya Pak Fadli perlu ngaca dulu soal perjalanan tiga tahun Jokowi. Apa betul semuanya buruk atau sebaliknya?

Di sisi lain, pemerintah nggak perlu terprovokasi. Cukup tanggapi secara positif. Anggap aja ini sebagai bagian evaluasi untuk makin lebih baik ke depannya. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo and the Hero Complex

Kisah seorang pahlawan (hero) selalu menciptakan inspirasi di hati banyak orang. Mengapa makna ini begitu berarti bagi Presiden Prabowo Subianto?

Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Indonesia sempat alami euforia sains dan imajinasi yang tinggi ketika awal hingga pertengahan Orde Baru. Mengapa tren tersebut tiba-tiba hilang? 

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

Prabowo & Drama Pinggir Jurang 2025?

Di menit krusial, Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons dua isu penting, yakni vonis “agak laen” kasus korupsi timah dan menegaskan kebijakan pemberlakuan PPN 12 persen. Hal itu agaknya sedikit mengurangi tekanan psikologis kolektif rakyat +62 dalam dimensi sosial, ekonomi, hingga poliik jelang pergantian tahun yang dinilai nyaris berada di titik nadir dan bisa saja menjadi pangkal instabilitas.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...