HomeNalar PolitikDrama Papa Hampir Tamat?

Drama Papa Hampir Tamat?

Satu per satu pengacara Setya Novanto memilih mundur. Mungkinkah ini tanda-tanda Papa bakal kalah?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]idang kasus e-Ka-te-pe masih terus bergulir. Kelihatannya Papa Setya Novanto mulai keteteran. Soalnya kedua pengacara andalannya, Om Fredrich Yunadi dan Om Otto Hasibuan memilih angkat kaki. Kini tinggal Om Maqdir Ismail  yang masih ‘setia’ di samping Papa.

Peristiwa ini dinilai agak aneh. Sebab, Om Otto bisa dikatakan baru sebulan saja bergabung dengan tim pembela Papa. Kok tiba-tiba mundur. Ada apa ya, Om? Bayarannya kurang atau gimana nih, Om?

Om Fredrich yang terkenal cerewet dan galak dalam membela Papa, juga ikut-ikutan mundur. Lho, kenapa Om? Kok jadi penakut gini sih, Om? Bayarannya kurang atau memang udah nggak yakin bisa bikin Papa menang?

Sidang lanjutan praperadilan Papa, tetap dilanjutkan Senin (11/12) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari pihak Papa. Konon katanya, Papa mau menghadirkan dua orang saksi ahli. Sedangkan, Selasa (12/12) giliran Ka-pe-ka  yang menghadirkan lima saksi dan ahli. Wow, Ka-pe-ka kayaknya nggak mau kecele lagi ya?

Sebelumnya Hakim Kusno juga sempet mempertimbangkan kalau sidang pra peradilan Papa nggak usah dilanjutin lagi. Sebab, sidang kasus e-Ka-te-pe udah akan digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu besok (13/12).

Apa maksud dibalik pertimbangan Hakim Kusno ya? Jangan-jangan ini upaya untuk menggugurkan praperadilan Papa atau memang Papa udah nggak bisa ngapa-ngapain lagi?

Kayaknya potensi Papa untuk kalah, cukup besar. Hal ini ‘terendus’ oleh Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar. Beliau mengatakan bahwa merujuk pada Pasal 82 KUHAP, maka praperadilan Papa berpotensi gugur di tengah jalan.

Baca juga :  Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Soalnya, putusan praperadilannya baru akan keluar, Rabu (13/12), sehari sebelum sidang di Tipikor yang digelar Kamis (14/12). Maka, jika dipikirkan baik-baik sebenarnya ada atau tidaknya praperadilan, nasib Papa tetep ‘setali tiga uang’. Praperadilan seharusnya tak lagi relevan, karena berkas sudah dilimpahkan ke pengadilan.

Kalau seperti ini, kayaknya nasib Papa bukan sekadar di ujung tanduk lagi, tapi udah di bibir jurang nih. Mungkinkah ini akhir perjuangan Papa? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Besar Presidential Club Prabowo?

Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto disebut menggagas wadah komunikasi presiden terdahulu dengan tajuk “Presidential Club”. Kendati menuai kontra karena dianggap elitis dan hanya gimik semata, wadah itu disebut sebagai aktualisasi simbol persatuan dan keberlanjutan. Saat ditelaah, kiranya memang terdapat skenario tertentu yang eksis di balik kemunculan wacana tersebut.

Apa Siasat Luhut di Kewarganegaran Ganda?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan agar kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia diperbolehkan. Apa rugi dan untungnya?

Budi Gunawan Menuju Menteri Prabowo?

Dengarkan artikel ini: Nama Kepala BIN Budi Gunawan disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon menteri yang “dititipkan” Presiden Jokowi kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Hal...

Bukan Teruskan Jokowi, Prabowo Perlu Beda?

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto selalu sebut akan lanjutkan program-program Presiden Jokowi, Namun, haruskah demikian? Perlukah beda?

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Alasan Ketergantungan Minyak Bumi Sulit Dihilangkan

Bahan bakar minyak (BBM) terus dikritisi keberadaannya karena ciptakan berbagai masalah, seperti polusi udara. Tapi, apakah mungkin dunia melepaskan ketergantungannya pada BBM?

Ada Kongkalikong Antara Iran dan Israel?

Kendati diisukan akan jadi perang besar, konflik antara Iran dan Israel justru semakin mereda. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Sangat Mungkin Jokowi & Anies Mendirikan Parpol?

Opsi mendirikan partai politik (parpol) menjadi relevan dan memiliki signifikansi tersendiri bagi karier politik Anies Baswedan dan Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Akan tetapi, hal itu agaknya cukup mustahil untuk dilakukan saat berkaca pada kecenderungan situasi sosiopolitik saat ini.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...