BerandaNalar PolitikBoikot 4 Fraksi, "Cegat" Kemenangan Ahok?

Boikot 4 Fraksi, “Cegat” Kemenangan Ahok?

Aksi boikot yang dilakukan oleh 4 Fraksi DPRD DKI Jakarta (Fraksi PKS, PKB, PPP Dan Gerindra) bertujuan untuk menuntut kejelasan status gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok kepada Kementerian dalam negeri, dalam Hal INI Tjahjo Kumolo, juga kepada presiden Jokowi.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mahmud Taufik mengatakan, pemboikotan terhadap rapat-rapat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan terus dilakukan sampai ada surat resmi tentang status gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dikeluarkan oleh Kemendagri. “Ini sampai Kemendagri keluar putusan dong. Kemendagri belum kasih tahu kami,” kata Taufik, Kamis (23/2).

Hal senada juga dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Triwisaksana, “Harus ada status yang jelas, karena status Ahok yang saat ini juga sebagai terdakwa pada kasus dugaan penodaan agama. Pada pasal 83 ayat (1) UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemda disebutkan, seorang kepala daerah yang menjadi terdakwa harus diberhentikan sementara. Kejelasan status Ahok diperlukan untuk menentukan apakah nantinya kebijakan yang dikeluarkan Ahok, seperti pergub, cacat hukum atau tidak,” katanya.

Dia menilai, serah terima jabatan yang dilakukan Ahok dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono tidak menjelaskan apapun terkait status Ahok. Bahkan dalam perkembangannya, Mendagri Tjahjo Kumolo malah mengirim surat permohonan ke MA untuk keluarkan fatwa terkait status Ahok dan ditolak. Penolakan MA tersebut bijaksana, karena kalau fatwa dikeluarkan, akan memutus rantai proses persidangan Ahok yang sudah 12 kali persidangan.

Seorang mahasiswi bernama Inge (26), menyayangkan langkah yang ditempuh DPRD. Menurutnya, tindakan keempat Fraksi DPRD DKI Jakarta tersebut malah menambah masalah yang sudah ada. Ia curiga, para anggota DPRD yang melakukan boikot tersebut memang tidak suka dengan gaya kepemimpinan Ahok selama menjadi gubernur. “Jangan-jangan, mereka susah korupsi karena Ahok tegas, makanya pada boikot,” katanya.

Baca juga :  Gibran Mengubah Demokrasi Indonesia?

Selain itu, bisa jadi aksi ini juga untuk terkait dengan Pilgub DKI Jakarta  putaran kedua 19 April 2017 nanti. Antara kubu Ahok~Djarot vs kubu Anies~Sandi. Perlu diketahui, keempat fraksi tersebut sebagian besarnya adalah partai pengusung kubu Anies~Sandi. Jadi bisa saja aksi boikot ini berniat untuk ‘mencegat’ kemenangan Ahok pada pertarungan putaran kedua nanti.

Dalam kesempatan berbeda, Ahok menanggapi aksi boikot keempat fraksi tersebut secara santai dan menolak membahas apapun dari legislatif kepada eksekutif. Menurut Wakil Gubernur DKI Djarot, kinerja kegubernuran tak terganggu dengan aksi boikot keempat fraksi tersebut. (Berbagai sumber/G18).

spot_imgspot_img

#Trending Article

Cengkraman Tiongkok di Rempang?

Bisnis Tiongkok mulai disebut berada dalam pusaran polemik Rempang EcoCity. Bila memang benar, mengapa ini bisa terjadi? PinterPolitik.com Niatan pemerintah untuk menjadikan Pulau Rempang sebagai EcoCity...

Anies Akan Menang dengan Habib Rizieq dan Politik Identitas, Ini Alasannya

Kehadiran Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai saksi dalam pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan mengisyaratkan posisi politik yang bisa...

Pemakzulan Biden Hasil Balas Dendam Trump?

Ancaman pemakzulan yang menghantui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinilai sebagai upayan balas dendam yang dilakukan Presiden AS sebelumnya Donald Trump. PinterPolitik.com Presiden Amerika Serikat...

Jokowi Bersiap Lepas dari PDIP?

Terpilihnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI dinilai sebagai sinyal kuat dukungan Jokowi ke Prabowo Subianto. Sebelumnya, kuat beredar isu bahwa Jokowi akan menjadi...

Rahasia TikTok Shop dan “Tsunami” Impor 

Seolah bagai pahlawan yang melindungi UMKM dan pedagang offline, TikTok Shop resmi dilarang pemerintah melalui revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) teranyar. Namun, masalah utama...

Cak Imin ‘Nyontek’ Guyonan Gus Dur?

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sering melontarkan lelucon dan parikan di media dan publik. Apakah Cak Imin 'nyonten' gaya guyonan Gus Dur?

“Lingkaran Setan” di Balik Normalisasi Saudi-Israel

Rencana normalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel tampaknya hanya akan mengutungkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) untuk melanggengkan kekuasaannya. PinterPolitik.com Hubungan...

SBY Harus Keluar Dari Partai Demokrat?

Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) justru tidak menjadi pusat perhatian utama atas langkah-langkah politik Partai Demokrat. Pemberitaan media terlihat masih...

More Stories

Membanjirnya TKA Ilegal

Belakangan, media massa banyak memberitakan mengenai tenaga kerja asal Tiongkok yang membanjiri Indonesia. Para pendatang ini seolah menyerbu mengisi peluang-peluang kerja di tanah air...

Sosok Khofifah Indar Parawangsa

Pernah menjadi Ketua Delegasi RI pada  “Women 2000, Gender Equality Development and Peace for The Convention The Elimination of all Forms of Discrimination Against...

Presiden Jokowi Terima Gelar Adat Maluku

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima gelar adat kehormatan "Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku", di Gedung Kristiani Center, Ambon, Jumat...