BerandaCelotehSandi Ditolak Sana-sini?

Sandi Ditolak Sana-sini?

Sandiaga Uno dikabarkan keluar dari Partai Gerindra agar bisa maju di Pilpres 2024. Namun, harapan itu sepertinya jauh untuk terwujud mengingat berbagai partai politik justru menolak Sandi sebagai kandidat.


PinterPolitik.com

Sandiaga Uno jelas merupakan salah satu politisi paling menjanjikan saat ini. Sandi bisa dibilang memiliki modal politik (political capital) yang cukup komplit. Kekayaannya mencapai Rp10,62 triliun (LHKPN 2021), pengikutnya di Instagram mencapai 9,1 juta, Sandi begitu populer, intonasi suaranya khas, dan memiliki wajah yang rupawan.

Sadar potensinya begitu besar, Sandi sepertinya risau jika tidak menjadi kandidat di Pilpres 2024. Hati yang risau ini ditangkap oleh pengamat politik Dedi Kurnia Syah.

“Secara khusus Sandiaga tentu merasa tertinggal karena 2019 silam ia cawapres dan kini sedang menghadapi peluang untuk tidak menjadi siapa-siapa dalam Pilpres 2024,” ungkap Dedi pada 8 Februari 2023.

Rasa risau ini termanivestasi dalam manuver politik Sandi. Sadar posisi Partai Gerindra yang tegas mengusung Prabowo Subianto, Sandi dikabarkan akan bergabung dengan PPP. Partai Kakbah sendiri sudah tegas menyatakan siap mendukung Sandi sebagai kandidat di 2024.

Namun, jika bicara fakta lapangan, harapan Sandi untuk kembali menjadi kandidat sepertinya sulit terjadi.

Pertama, PPP tidak memiliki daya tawar politik yang besar. Pada Pemilu 2019, dengan hanya memperoleh 19 kursi, PPP merupakan partai dengan kursi paling sedikit di Senayan.

Kedua, dua potensi koalisi saat ini terlihat “kurang melirik” Sandi. Pada Koalisi Perubahan, Partai Demokrat dengan jelas menolak Sandi sebagai cawapres Anies Baswedan.

“Tapi kalau Sandi Uno Partai Demokrat nggak mau. Dibahas pun nggak mau kita Sandi Uno berpasangan dengan Anies,” ungkap Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief pada 14 April 2023.

Baca juga :  PDIP Gak Butuh PKB?

Kemudian, pada Koalisi Besar, sulit bagi PPP dan PAN untuk meyakinkan partai politik lainnya untuk memilih Sandi. Terkhusus PAN, setelah sebelumnya mengusung Sandi sebagai cawapres Ganjar Pranowo, sekarang justru lebih memilih Erick Thohir sebagai cawapres Ganjar.

Lantas, dengan kalkulasi di atas kertas menunjukkan Sandi sulit untuk diusung, kenapa sang Menparekraf tetap lebih memilih keluar dari Gerindra dan bergabung dengan PPP?

Jawabannya adalah hasrat untuk berotonomi atau berkuasa penuh.

Julie Beck dalam tulisannya People Want Power Because They Want Autonomy, menyebutkan bahwa hasrat terhadap kekuasaan lebih terpuaskan dengan kondisi berotonomi daripada kondisi mengontrol orang lain.

Dengan kata lain, jika benar Sandi memiliki hasrat berkuasa yang besar, mungkin dapat disimpulkan bahwa Sandi ingin berotonomi atau terlepas dari bayang-bayang Prabowo dan Partai Gerindra untuk memenuhi ambisinya maju di Pilpres 2024. (R53)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pemprov DKI Sakiti Odong-Odong?

“Aku naik odong odong aku naik odong odong aku senang ibupun turut gembira” – Adel, Naik Odong-Odong  PinterPolitik.com Pemprov DKI itu tiada hari tanpa mempercantik Jakarta. Saat ini,...

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

More Stories

Pilpres 2024 Hampir Pasti Ganjar vs Prabowo?

Salah satu pendiri CSIS Jusuf Wanandi menyebut Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Dengan PDIP secara terang-terangan menginginkan dua paslon, apakah pernyataan Jusuf...

Airlangga Hartarto Sedang Disembunyikan?

Tidak seperti kandidat lainnya, manuver politik Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto justru senyap terdengar. Apakah Airlangga menarik diri dari perlombaan kandidat, atau justru...

Saatnya Anies Menyerang Balik?

Penangkapan eks Sekjen NasDem Johnny G. Plate seolah menjadi titik balik bagi Koalisi Perubahan untuk intens mengkritik pemerintah. Ini kah momentum Anies Baswedan tancap...