BerandaCelotehRencana Menteri Erick “Palak” Rakyat

Rencana Menteri Erick “Palak” Rakyat

“Kami sangat mengharapkan masyarakat yang memiliki uang bisa membantu keuangan negara dengan melakukan vaksinasi mandiri alias tidak gratis”. – Menteri BUMN Erick Thohir


PinterPolitik.com

Kabar gembira untuk kita semua! Vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia. Yeayy.

Hmm, tapi kok banyak yang malah meragukan vaksin buatan Sinovac asal Tiongkok ini ya? Well, soalnya beberapa pihak emang mempertanyakan keamanan dan efikasi alias kemanjuran vaksin tersebut.

Bukannya gimana-gimana sih, hingga saat ini belum diketahui seberapa manjur vaksin yang sudah dikirim sebanyak 1,2 juta dosis tersebut.

Hal ini berbeda dibandingkan perusahaan lain, misalnya Pfizer di Amerika Serikat (AS) yang telah mengeluarkan data efikasi, yaitu 90 persen efektif. Begitupun dengan Moderna yang mengklaim tingkat efektivitas vaksinnya hingga 94,5 persen.

Adapun uji klinis vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran baru tuntas pada Mei 2021 dan laporan awal pada Januari 2021. Hmm, jadi seberapa efektif? Dan kenapa belum bisa digunakan sekarang ya? Entahlah ya. Uppps. (Baca juga: Jokowi Dalam Pusaran Proksi Vaksin?)

Nah, yang bikin muncul perdebatan lanjutan lagi adalah terkait rencana pemerintah yang mematok harga untuk vaksin Covid-19 ini. Iyess, vaksinnya nggak semua gratis cuy.

Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Doi menyebutkan bahwa vaksin tersebut akan dibagi dalam dua jenis, yakni yang versi gratis karena menjadi program bantuan pemerintah untuk masyarakat kurang mampu, dan yang versi mandiri alias berbayar.

Nggak tanggung-tanggung loh, Bio Farma sebagai BUMN yang bertanggungjawab soal vaksin ini sempat mengusulkan harganya Rp 200 ribu per dosis. Wih, akhirnya jadi bisnis nih. Uppps.

Baca juga :  Wrestlemania

Bukannya gimana-gimana ya, di negara lain seperti Prancis misalnya, vaksin Covid-19 itu digratiskan semuanya. Iyess, semuanya cuy. Kan jadi aneh kalau di Indonesia malah berbayar, apalagi kalau lebih banyak yang bayar ketimbang yang gratis.

Iya sih, sekarang ekonomi negara sedang terseok-seok dan pemerintah emang butuh dukungan publik untuk pembiayaan. Tapi, nggak malah terkesan pemerintah “malakkin” rakyat tuh? Soalnya di beberapa daerah ada aturan bahwa yang menolak divaksin bisa kena sanksi dan denda. Salah satunya di DKI Jakarta, yang mengenakan denda Rp 5 juta buat yang nolak vaksin.

Lha, ini mah berasa kayak pemerintah jadi preman. Ujung-ujungnya semua orang bakal disuruh bayar Rp 200 ribu. Maju kena mundur kena cuy. Wadoww. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Pejabat Sudah Tidak Bisa ‘Flexing’?

Berbagai larangan agar pejabat dan ASN tidak 'flexing' mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Apakah pejabat dan keluarganya sudah tidak bisa 'flexing'?

Kawaii, Mega-chan?!

Selain "janda", Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kerap disebut "Mega-chan" di media sosial. Saatnya PDIP embrace budaya kawaii?

More Stories

Adam Malik: Wapres Yang Direkrut CIA?

Adam Malik disebut berselisih pendapat dengan Soekarno di tahun 1964, sehingga ia kemudian menemui agen CIA bernama Clyde McAvoy di safe house CIA di...

Mengapa BBM Bisa Bahayakan Jokowi?

Pemerintah telah menaikkan harga BBM. Pertalite naik hingga 30 persen, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kebijakan ini kemudian...

Kasus Sambo Untungkan Jokowi?

Bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo memang menarik perhatian masyarakat luas. Isu ini bahkan mengalahkan narasi krisis ekonomi yang kini...