HomeCelotehRamalan Sakti Jusuf Kalla

Ramalan Sakti Jusuf Kalla

“Kalau ini berjalan terus tanpa upaya keras, termasuk vaksinasi yang sangat penting. Maka pada akhir April akan positif jadi 2 juta”. – Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI


PinterPolitik.com

Ramalan. Bahasa Inggrisnya ada beberapa macam. Ada prophecy yang umumnya dipakai untuk menyebutkan ramalan yang sifatnya macam nubuat. Lalu ada forecast yang sifatnya matematis atau pakai perhitungan, misalnya ramalan cuaca. Lalu ada juga prediction yang umumnya juga cenderung pakai perhitungan, sekalipun sering juga melibatkan insting, misalnya ramalan hasil pertandingan sepakbola.

Nah, kata ramalan ini lagi nyantol sama mantan wakil presiden yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. Pak JK – demikian ia biasa disapa – membuat ramalan terkait peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Rizieq dan FPI Bangkitkan Islamofobia?

Nggak tanggung-tanggung loh, doi menyebutkan bahwa jika peningkatan kasus harian terjadi seperti saat ini dan menyentuh angka lebih dari 12 ribu kasus per hari, maka pada April 2021 jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bisa menyentuh angka 2 juta. Iyess, 2 juta cuy.

Itu meningkatnya 2 kali lipat hanya dalam kurun waktu 3-4 bulan saja sejak pertama kali kasus positif Covid-19 menyentuh angka 1 juta kasus.

Wih, jadi bisa dibilang ini hitung-hitungan yang dibuat Pak JK berdasarkan data yang ada. Apalagi, menurut Pak JK, tingkat vaksinasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Jika angka 2 juta kasus terjadi, maka masalah yang dihadapi selanjutnya adalah daya tampung rumah sakit yang diprediksi tak akan mampu lagi melayani lebih banyak pasien. Jika fasilitas kesehatan sudah kewalahan, maka angka kematian dengan sendirinya makin meningkat, terutama untuk mereka-mereka dengan gangguan kesehatan yang cukup parah.

Baca juga :  Airdrop Gaza Lewati Israel, Prabowo "Sakti"?

Hmm, prediksinya Pak JK jadi serem nih bau-baunya. Uhuhu.

Tapi, kemampuan Indonesia emang sedang jadi sorotan banyak pihak loh. Selain Pak JK, setidaknya ada dua media internasional juga sudah membuat prediksi terkait penanganan  pandemi di negara ini.

The Economist misalnya menyebutkan bahwa Indonesia baru akan bisa vaksinasi 60 persen masyarakatnya pada 2023. Sementara lebih parah lagi, Bloomberg menyebutkan bahwa pandemi akan terjadi di Indonesia selama 10 tahun jika dihitung dari tingkat kemampuan untuk vaksinasinya.

Wih, ramalan-ramalannya jadi serem semua kan. Hmm, semoga pemerintah menjadikan ramalan Pak JK, The Economist dan Bloomberg ini sebagai pijakan untuk berbenah. Tentu saja nggak ada yang mau Indonesia tembus 2 juta kasus dan harus sampai 10 tahun baru kelar pandemi kan. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.