HomeCelotehPrabowo Bermain Clickbait?

Prabowo Bermain Clickbait?

Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa ‘tidak harus saya’ menghadirkan banyak tafsir. Lantas apa makna dari pernyataan tersebut?


PinterPolitik.com

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto berikan pernyataan yang cukup menghebohkan selepas bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh di NasDem Tower, markas Partai NasDem.

Prabowo berikan kriteria calon presiden yang akan berkompetisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, yaitu haruslah Warga Negara Indonesia yang sehat jasmani dan rohani. Yang menarik, saat ditanya balik oleh wartawan soal peluang maju, Prabowo menjawab ”tidak harus saya”, yang penting calon itu berpengalaman.

Pernyataan Prabowo ”tidak harus saya” seolah mempunyai makna ganda. Pertama makna sebenarnya bahwa tidak harus Prabowo yang menjadi calon presiden. Atau yang kedua makna sebaliknya, yaitu tidak harus saya tapi saya yang berpengalaman, karena masih ada kata berpengalaman pada kalimat selanjutnya.

infografis tidak harus prabowo
Tidak Harus Prabowo

Tentu sulit menerima makna pertama, karena Prabowo bukanlah orang yang gampang menyerah dalam pencalonan, tebukti sudah dua kali mengikuti kontestasi pilpres sebagai calon presiden (capres). Apalagi jika merujuk pada target prioritas Partai Gerindra yang ingin memenangkan Prabowo pada Pilpres 2024  mendatang.

Pemaknaan kedua, bisa jadi cara paling masuk akal memahami pernyataan Prabowo. Dengan mengatakan ”tidak harus saya”, Prabowo sebenarnya ingin menampilkan sikap yang sering disebut sebagai reverse psychology.

Dalam psikologi, sikap ini merupakan strategi yang digunakan untuk membuat orang melakukan sesuatu yang kita mau dengan cara meminta mereka melakukan hal yang sebaliknya. Dalam dunia marketing strategi ini lumrah dilakukan untuk menawarkan produk.

Bahkan di dunia digital, kita mengenal istilah clickbait, yang menampilkan pemaknaan yang sama dengan reverse psychology. Clikbait atau umpan klik dimaknai sebagai istilah peyoratif yang merujuk kepada konten berita dalam portal digital yang ditujukan untuk mendapatkan penghasilan iklan daring.

Baca juga :  Indonesia Akan Merapat ke AS di Era Prabowo?

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat frasa clickbait iklan yang bertuliskan, “jangan lihat kekanan”, ”jangan dibeli”, hingga ”jangan tonton video ini”.

Frasa clikcbait memperlihatkan bahwa orang-orang lebih tertarik untuk memilih yang sebaliknya dari apa yang kita tentukan. Jika dilarang, malah jalan itu yang dipilih. Sebaliknya, yang dianjurkan malah dilewati. Bisa jadi, ini tafsir dari perkataan Prabowo yang mengenal betul watak orang kita. (I76)


Napoleon Dibully Jadi Kaisar
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Ganjar Punya Pasukan Spartan?

“Kenapa nama Spartan? Kita pakai karena kata Spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” –...

Eks-Gerindra Pakai Siasat Mourinho?

“Nah, apa jadinya kalau Gerindra masuk sebagai penentu kebijakan. Sedang jiwa saya yang bagian dari masyarakat selalu bersuara apa yang jadi masalah di masyarakat,”...

PDIP Setengah Hati Maafkan PSI?

“Sudah pasti diterima karena kita sebagai sesama anak bangsa tentu latihan pertama, berterima kasih, latihan kedua, meminta maaf. Kalau itu dilaksanakan, ya pasti oke,”...