BerandaCelotehPolitik Buruh di Balik Omnibus Law

Politik Buruh di Balik Omnibus Law

“Trades union are islands of anarchy in a sea of chaos” – Aneurin Bevan, -olitikus asal Britania Raya


PinterPolitik.com

Cuy, namanya hidup itu memang gak mudah alias butuh effort besar – butuh sebuah pengorbanan yang tinggi, cuy, entah itu yang berbentuk materil maupun imateril.

Kalau imateril ini susah ya untuk dikalkulasi secara real. Namun, kalau yang berbentuk materil, ini bisa, gengs, dihitung-hitung. Bahkan, butuh peritungan secara rigidt, makanya ada istilah hemat tuh pangkal kaya. Hehehe.

Nah, mungkin, karena perhitungan harga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang cukup tinggi, makanya Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pemerintah menaikkan upah minimum provinsi pada 2021 sebesar 8% di tengah persoalan omnibus law yang belum selesai.

Ya, alasannya sih terkesan baik dan benar ya, gengs, yaitu doi berkeinginan dengan adanya kenaikan upah ini diharapkan bisa mendongkrak daya beli.

Terlebih, di sisi lain, pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia. Pandemi ini juga mempengaruhi sendi-sendi ekonomi dalam negeri kan, cuy. Lebih jauh dari itu ya, gengs, memang sih, tuntutan ini ada bagusnya karena untuk kesejahteraan para pekerja.

Namun, kalau diamati secara mendalam, tentu ini sangat memberatkan para pengusaha ya, gengs. Di sini, mimin bukan berarti lebih memihak kepada pengusaha dan tidak memihak buruh ya. Namun, mimin mengajak berpikir secara holistik.

Soalnya, kondisi saat ini saja para pengusaha masih empot-empotan bertahan hidup di tengah tekanan ancaman Covid-19. Lah, ini kok malah nembak ingin upah naik? Hadeeh.

Ingat kan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali meminta agar regulasi di Indonesia ini dibuat lebih simple sehingga muncul tuh RUU Omnibus Law.  Itu alasannya, cuyHehe.

Lagian nih, saat ini gerakan sosial yang dilakukan oleh buruh saat ini kok kesannya terdapat pergeseran orientasi begitu. Kalau gerakan sosial dahulu kan lebih mengarah kepada kepentingan kesejahteraan masyarakat. Nah, saat ini, kesannya hanya berorientasi kepada kepentingan kelompok saja dan cenderung. Hehehe. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Banner Ruang Publik
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Safari Politik Prabowo Mulai dari Atas?

Momen Lebaran akhir April lalu rupanya digunakan Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, untuk bersilaturahmi ke kediaman berbagai kolega dan temannya. Adapun beberapa tempat yang ia kunjungi adalah kediaman Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, Wiranto, AM Hendropriyono, dan lainnya. Apakah safari politik Prabowo berbalutkan sowan dimulai dari kunjungan ke para elite?

Rumor Reshuffle, Anies Akan Hilang Lagi?

April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambahkan jabatan Wakil Menteri Kominfo (Wamenkominfo) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023. Akibatnya, isu reshuffle kabinet pun kembali muncul. Mungkinkah ini jadi sentilan reshuffle selanjutnya pada Partai Nasdem, dan Anies?

Ganjar Perlu Branding Politik Baru?

Pada 21 April 2023, Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri, resmi menetapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (capres) usungan partai. Padahal, baru Maret lalu, Ganjar mengalami blunder hebat akibat pernyataannya mengenai Piala Dunia FIFA U-20 di Indonesia. Karena itu, pantas kita pertanyakan, bisakah PDIP pertahankan titel king maker dengan capres pilihannya?

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kawaii, Mega-chan?!

Selain "janda", Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kerap disebut "Mega-chan" di media sosial. Saatnya PDIP embrace budaya kawaii?

Puan: The New ‘Taufiq Kiemas’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertemu dengan Ketum Nasdem Surya Paloh yang disebutnya sebagai "om". Apakah Puan the new 'Taufiq Kiemas'?

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...