HomeCelotehPertaruhan Menhub Budi Karya

Pertaruhan Menhub Budi Karya

“Kami juga mengajak Komisi V untuk bersama-sama memantau persiapan dan proses mudik itu sendiri”. – Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan


PinterPolitik.com

Taruhan. Kata yang satu ini identik dengan judi. Kalau kata Bang Haji Rhoma Irama: “Judi (judi), menjanjikan kemenangan. Judi (judi), menjanjikan kekayaan”. Well, setidaknya lagu-lagunya Bang Haji emang memberikan nasehat tertentu untuk dicamkan oleh masyarakat.

Nah, konteks taruhan itu ternyata nggak hanya berhubungan dengan perjudian saja, tetapi juga berkaitan dengan pembuatan kebijakan publik. Yess, soalnya kebijakan publik tertentu butuh perhitungan untung rugi atau positif negatif dan kadang-kadang membuat para pemangku kebijakannya memutar otak lebih untuk melihat mana langkah yang terbaik yang harus diambil.

Baca Juga: Nasdem Lebih Cocok Dengan Ridwan Kamil

Setidaknya, konteks pertaruhan ini terjadi dalam persoalan mudik Lebaran tahun 2021 ini. Pasalnya, pemerintah telah memastikan tidak ada larangan bagi masyarakat melakukan perjalanan mudik Lebaran pada tahun ini.

Ini disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Meski tak ada larangan, Kemenhub akan tetap melakukan koordinasi dan sinergi bersama Gugus Tugas Covid-19 dengan melakukan pengetatan dan tracing terhadap masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.

Kemenhub juga mengeluarkan tujuh kebijakan penyelenggaraan angkutan Lebaran, yang antara lain berisi sosialisasi protokol kesehatan, jaminan kelaikan sarana dan prasarana transportasi, rekayasa lalu lintas, dan lain sebagainya.

Selain itu, pemerintah juga dipastikan akan membuka kembali pariwisata di beberapa daerah, salah satunya di Bali.

Nah, dua kebijakan ini kemudian mendapatkan sorotan. Soalnya, jika berkaca pada pengalaman, setiap selesai libur panjang, angka orang yang positif Covid-19 cenderung mengalami peningkatan. Bahkan, Presiden Jokowi pernah bilang peningkatan kasusnya sampai 40 persen di akhir tahun 2020 lalu loh.

Ya iyalah, arus mudik emang bikin risiko penyebaran virus makin besar. Apalagi, jika orang-orang pada pulang ke kampung yang nota bene fasilitas kesehatannya kurang memadai. Ada risiko besar efek yang ditimbulkan justru berbahaya jika penyakit ditransmisikan ke warga di pedesaan.

Emang sih, saat ini telah ada vaksin dan pemerintah tampaknya percaya diri bahwa ini akan banyak membantu. Tapi, tetap aja kebijakan ini berisiko besar. Ibaratnya kayak Naruto di episode 55 serial Boruto, di mana ia bertaruh dengan Kurama alias Rubah Ekor Sembilan yang ada di tubuhnya untuk menggunakan jutsu Baryon melawan musuh mereka.

Sayangnya, jutsu itu malah bikin Kurama mati. Duh, syeddihhh. Semoga kisah larangan mudik ini nggak sad ending juga ya. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Mungkinkah Prabowo Tanpa Oposisi?

Peluang tak adanya oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat terbuka.Ini karena beberapa partai yang awalnya menjadi lawan Prabowo-Gibran, kini sudah mulai terang-terangan menyatakan siap menjadi bagian dari pemerintahan.

Anies Menuju Mendikbud Prabowo atau Gubernur Jakarta?

Pasca kalah di Pilpres 2024, banyak pertanyaan muncul terkait jabatan politik apa yang akan diduduki Anies Baswedan.

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?