HomeCelotehPDIP Ingin Erick Thohir Dicopot?

PDIP Ingin Erick Thohir Dicopot?

“Mbak Rieke yang begitu fokus begini, itu clear sudah pernah dibuktikan di lapangan. Jadi jangan pernah ada pikiran Mbak Rieke salah, dicopot, itu salah. Mbak Rieke mampu dalam hal fokus di mana Mbak Rieke pernah mencetak berbagai fokus beliaulah yang meloloskan UU SJ. Pak kok Komisi VI butuh fokus? Butuh fokus kenapa, karena menteri BUMN (Erick Thohir) melaksanakan pembaruan mengklaster BUMN, paham?” – Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuriyanto


PinterPolitik.com

Menteri BUMN Erick Thohir jadi salah satu menteri yang paling disorot beberapa waktu terakhir. Selain karena kerja-kerjanya membereskan BUMN, namun juga karena kritikan yang menghampiri dirinya.

Kalau masih ingat, salah satu kritikan datang dari partai penguasa saat ini, si banteng PDIP. Kader PDIP, Adian Napitupulu sempat ngritik soal utang BUMN yang disebutnya udah lebih besar dari utang Malaysia.

Belakangan Adian dituduh oleh sejawatnya di DPR, Andre Rosiade dari Partai Gerindra, bahwasanya kritikan tersebut terkait desas-desus jatah petinggi BUMN yang tidak didapatkan oleh PDIP.

Wih, keras juga isunya nih.

Emang sih, PDIP dari periode sebelumnya udah keras banget sama Menteri BUMN terdahulu, Bu Rini Soemarno. Beberapa sumber emang bilang salah satunya juga karena persoalan pemilihan komisaris di BUMN, di mana Bu Rini emang lebih banyak milih dari kalangan relawan Pak Jokowi. Hmm, jadi emang ada alasan yang besar sih kalau dilihat-lihat. Upps.

Nah, kali ini nuansanya juga kayaknya sama aja. Udah bukan rahasia lagi sih kalau Kementerian BUMN sebagai kementerian dengan aset terbesar – pada 2018 lalu capai Rp 8.092 triliun – akan selalu jadi “lahan basah” bagi politisi, parpol dan semua yang punya kepentingan di sana.

Baca juga :  Jersey Erspo Bukti Transparansi Erick?

Bukannya mau nuduh PDIP punya kepentingan di sana loh ya. Cuma sekedar mengingatkan fakta aja bahwa aset yang besar emang selalu bikin siapa aja yang duduk di kursi tertinggi di kementerian tersebut selalu dilanda angin ribut.

Contoh lainnya Mendikbud, kursinya selalu panas karena ada bagian dari anggaran negara yang besar di sana, apalagi kalau ingat-ingat bahwa anggaran pendidikan itu mencapai 20 persen dari total APBN. Beh, udah pasti bakal panas kursi Mendikbud yang saat ini dijabat Nadiem Makarim.

Balik lagi ke soal Pak Erik, emang nggak ada “serangan langsung” kayak zaman Bu Rini dulu, di mana PDIP ingin banget mengganti doi. Tapi, roman-romannya sih bakal menjurus ke sana juga. Ini terlihat secara tersirat nih dari alasan yang diberikan oleh Sekretaris Fraksi PDIP, Bambang Wuriyanto, terkait dicopotnya Bu Rieke Diah Pitaloka dari jabatan Wakil Ketua Baleg DPR.

Kata Pak Bambang, Rieke dicopot bukan karena kinerjanya, tetapi karena akan ditempatkan di Komisi VI biar “mengawasi” Menteri Erick Thohir yang ingin revitalisasi BUMN.

Kata-kata tersebut emang bisa dipandang sebagai alasan: “Ah gua cari penguat nih biar nggak polemik lagi”. Tapi, justru malah terlihat konsen PDIP secara nggak langsung terhadap kebijakan Erick Thohir. Dengan adanya kritik dari Adian Napitupulu sebelumnya, jadi makin terbaca deh gerak-geriknya PDIP. Upps.

Tapi, ini sekedar asumsi saja loh ya. Nggak ada yang tahu pasti apa benar PDIP ingin Erick diganti di tengah isu reshuffle yang memanas seperti sekarang ini. Yang jelas, Pak Erick jadi salah satu menteri dengan citra yang positif loh di masyarakat.

Baca juga :  Strategi Erick Thohir Menangkan Timnas?

Jadi, ya kita tunggu aja gimana nanti keputusannya Pak Jokowi. Hehehe. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Anies Kalah Karena Tak Lawan Politik Identitas?

Pasangan Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Di atas kertas, Anies yang secara track record dan citra publik begitu menjanjikan untuk jadi Presiden RI, nyatanya belum mampu meraih peruntungan di Pilpres kali ini. Pertanyaannya adalah mengapa demikian? Benarkah ini karena posisi Anies yang tak tegas melawan fabrikasi isu politik identitas yang kerap diarahkan padanya?

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.