HomeCelotehNadiem, Netflix, dan Serangan Buzzer

Nadiem, Netflix, dan Serangan Buzzer

“Aduh emak asyiknya, nonton dua-duaan, kayak nyonya dan tuan di gedongan,” – Bing Slamet, Nonton Bioskop


PinterPolitik.com

Gimana nih, udah pada Netflix and chill belum? Masa sih hari gini masih belum juga nonton serial dan film dari layanan streaming berbayar itu? Kan malu juga kalau gak bisa ikutan ngobrol sama orang-orang di kantor yang banyak ngomongin serial dari negeri-negeri seberang.

Sebenernya kalau emang belum, ya gapapa juga sih, kan gak semua orang prioritas uangnya digunakan buat hiburan semacam ini. Di luar itu, Netflix di Indonesia juga kan belum bisa dinikmati semua kalangan karena adanya blokir dari perusahaan telekomunikasi yang terkait dengan negara.

Nah, di tengah berbagai blokir akses itu, ada satu hal lagi yang membuat langkah layanan tersebut agak sedikit tersendat. Jadi, beberapa waktu lalu sempat trending sebuah tagar dari netizen Indonesia terkait dengan Netflix.

Tagar yang dimaksud adalah #Netflixtidakaman. Kalau kata pencuit tagar tersebut, Netflix ini tidak aman untuk anak, rawan pornografi dan seterusnya. Selain itu, ada juga yang menyoroti agar layanan streaming itu menempuh jalur perizinan yang tepat.

Yang unik, kalau diperhatikan tagar ini muncul dari akun-akun yang lumayan ajaib, ya bisa dibilang buzzer-lah. Misalnya aja, tagar ini muncul dari akun giveaway yang ngasih hadiah pulsa atau uang digital buat ngajak orang ngetwit dengan tagar yang dimaksud. Selain itu, tagar ini juga muncul dari akun-akun yang baru menetas alias akun baru dengan pengikut sedikit.

Hmmm, kenapa ya sampai segitunya menyerang Netflix? Eits, bukannya mau belain, tapi bingung aja kok ada aja serangan ke layanan ini, sampai ada dari buzzer segala. Apa orang-orang yang ikutan ngetwit itu pada geram karena gak bisa bayar langganan Netflix? Nanya doang loh, gak nuduh.

Yang unik, meski Netflix ini diserang oleh buzzer, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim justru menggandeng perusahaan tersebut. Kalau kata Pak Nadiem, justru Netflix ini bisa jadi cara untuk memajukan perfilman dan meningkatkan talenta Indonesia.

Hmmm, gimana nih, seorang Menteri Pendidikan aja malah berkolaborasi dan menganggap Netflix memiliki manfaat. Kok para pendengung malah bilang Netflix tidak aman? Masa sih harus bawa-bawa pendidikan untuk membandingkan keduanya?

Tapi ya namanya juga buzzer, apa sih yang gak ikutan omongin? Eh, kalau dipikir-pikir, apa Netflix gak untung ya karena dapet publisitas gratis? (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...