BerandaCelotehMenyoal Buruknya Koordinasi Tangani Corona

Menyoal Buruknya Koordinasi Tangani Corona

“Send me your location, let’s focus on communicating” – Khalid, penyanyi R&B asal Amerika Serikat


PinterPolitik.com

Penanganan Corona ini pasti tidak bisa tanpa koordinasi matang antara lembaga satu dengan lembaga yang lainnya ya gengs. Semua pihak harus gotong-royong, saling membantu, dan menguatkan. Kalau bahasa anak milenial sekarang sih, kuy lah saling suport. Hehehe.

Tapi gimana nih cuy? Ternyata para pejabat di negara kita tercinta ini malah tidak tahu caranya kerja sama yang baik dan solid. Maksudnya nih, koordinasi lintas sektor amburadul, tidak jelas, dan terkesan overlapping.

Kalau ini terjadi terus menerus, kan yang dirugikan masyarakat lagi. Ayo lah para bapak ibu pejabat yang terhormat, koordinasi antara pusat dan daerah diperbaiki dong. Jangan malah cari panggung masing-masing. Pilpres kan masih lama. Eh, apa hubungannya ya? Hehehe.

Gini, gengs. Buruknya koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat ini terlihat banget loh. Pada awalnya sih, kirain asumsi mimin saja, ternyata memang seperti itulah adanya.

Sejak awal penyebaran Corona di Depok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung responsif dan bekerja secara ekstra. Bahkan nih, mereka secara update memberikan informasi persebaran Corona di wilayah DKI Jakarta.

Tidak lama setelah itu, gengs, Menkominfo Johnny G. Plate menilai bahwa pemerintah daerah harusnya selaras dengan pemerintah pusat terkait informasi tentang Corona. Mungkin, maksudnya sih baik, yakni agar informasi akurat dan jelas.

Ada lagi nih gengs, terkait meninggalnya Warga Negara Asing (WNA) di Bali yang ternyata positif COVID-19, ternyata nih, setelah ditelusuri secara menyeluruh, WNA tersebut sempat transit di Qatar sebelum akhirnya sampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Yang bikin gemes nih adalah statement yang dibuat oleh Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan wabah Corona, Achmad Yurianto. Doi beranggapan bahwa “tidak ada kewajiban pemerintah pusat memberikan informasi perjalanan ke pemerintah daerah”.

Weleh-weleh, terus pemerintah pusat ini maunya bagaimana toh sebenarnya? Kok jadi gak jelas seperti ini? Katanya pemerintah daerah harus sesuai dengan pemerintah pusat terkait informasi, sekarang kok begini.

Sampai-sampai nih gengs, buruknya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah ini dikritik sama pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Doi menilai kalau saat ini tidak ada koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Kalau ini diteruskan akan sulit bagi pemerintah pusat untuk membuat sebuah keputusan kebijakan.

Bahkan, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuona juga menilai bahwa pemerintah telah melanggar Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan karena menurut doi pemerintah pusat tidak transparan atau terkesan tertutup soal penanganan Corona.

Semoga ke depannya koordinasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat semakin diperbaiki dan lebih bagus ya, gengs. Agar masyarakat tidak terus menjadi korban dari buruknya para elite dalam menjalin komunikasi. (F46)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  Ini Alasan Sebenarnya Jokowi "Cawe-Cawe"?
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

PinterPolitik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyoroti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Selatan (Sumsel) Sarjono Turin. KPK...

2017: Dari SARA Hingga Papa

Sederet peristiwa menyertai tahun 2017 yang penuh warna. Apa saja kejadian yang paling menarik perhatian publik? PinterPolitik.com Tahun 2017 tinggal menghitung hari. Sepanjang tahun ini terjadi...

Kemana Perginya Perempuan Intel?

Berhadapan dengan teror dan kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) yang dinilai ‘gagal’, turut menguak fakta bila keberadaan perempuan di dalam lembaga tersebut masih sangatlah...

More Stories

Megawati Sukses “Kontrol” Jokowi?

“Extraordinary claims require extraordinary evidence” – Carl Edward Sagan, astronom asal Amerika Serikat (AS) PinterPolitik.com Gengs, mimin mau berlagak bijak sebentar boleh, ya? Hehe. Kali ini, mimin mau berbagi pencerahan tentang...

Arief Poyuono ‘Tantang’ Erick Thohir?

“Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata” – Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN PinterPolitik.com Gengs, kalian...

Sri Mulyani ‘Tiru’ Soekarno?

“Tulislah tentang aku dengan tinta hitam atau tinta putihmu. Biarlah sejarah membaca dan menjawabnya” – Soekarno, Proklamator Indonesia PinterPolitik.com Tahukah kalian, apa yang menyebabkan Indonesia selalu...