BerandaCelotehMenanti Kartu Merah Nadiem Makarim

Menanti Kartu Merah Nadiem Makarim

“Aku bisa saja menjadi seperti virus yang melumpuhkanmu,” – Slank, Virus


PinterPolitik.com

Perkara kekerasan seksual sepertinya gak mengenal lokasi ya. Mau di tempat umum maupun ruang privat, ada aja kelakuan yang bikin geram ini. Hal ini bahkan termasuk di lingkungan institusi pendidikan baik di sekolah maupun di kampus. Sebal ya.

Adanya kekerasan seksual di lingkungan pendidikan ini kemudian membuat sejumlah orang berunjuk rasa di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Aliansi Gerakan Perempuan melakukan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas kepada kasus kekerasan yang terjadi di kampus.

Gerakan ini bisa dibilang menyentuh poin yang penting. Kalau diingat-ingat, beberapa waktu yang lalu sempat ada kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus sekelas Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, ada pula pelecehan seksual yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswi di Universitas Negeri Padang (UNP).

Sebenarnya, mungkin ada banyak lagi kasus kekerasan di lingkungan institusi pendidikan. Sebuah potret miris dan ironis dari lingkungan yang harusnya tampak lebih terdidik.

Isu ini jelas kemudian menjadi perhatian bagi Mendikbud Nadiem Makarim. Kalau menurut pendapat pribadi mantan CEO Gojek itu, pelaku kekerasan seksual itu seharusnya bisa langsung dikeluarkan. Dengan kata lain, Pak Nadiem mungkin mendamba ada kartu merah kepada pelaku kekerasan seksual.

Sayangnya, Pak Nadiem mengaku kalau kemeneteriannya belum menemukan instrumen yang tepat buat menangani perkara tersebut di lingkungan institusi pendidikan. Ia mengatakan harusnya bisa ditemukan instrumen yang mencegah kekerasan seksual itu terjadi.

Hmmm, sebagai seorang menteri yang ingin memberi kartu merah, mungkin Pak Nadiem bisa membuat peraturan yang tepat. Sekarang ini kan udah ada Permendikbud No. 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan, tapi dianggap belum efektif.

Baca juga :  KPK telah memulai penyelidikan terhadap LHKPN milik Kajati Sumsel Sarjono Turin karena diduga tidak jujur

Nah, di institusi yang bisa memberikan kartu merah yaitu induk olahraga sepakbola FIFA atau kompetisi sepakbola tertentu, umumnya ada revisi terhadap aturan terhadap syarat keluarnya kartu merah. Pak Nadiem mungkin bisa belajar dari hal itu.

Kalau misalnya Pak Nadiem serius ingin memberi kartu merah, idealnya sih ada banyak yang bisa dilakukan. Kan bingung juga kalau institusi pendidikan malah punya kekerasan seksual, mana akhirnya suka damai lagi, bukannya diberi kartu merah. (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

Sandiaga Akan Kembali ke Prabowo?

Sandiaga Uno telah pamit dari Partai Gerindra. Mungkinkah Sandiaga bertemu Prabowo Subianto kembali di masa depan?

Mencari Indonesian Dream di Piala Dunia U-20

Publik dihebohkan oleh pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Bagaimana mimpi pemain timnas U-20 untuk bermain?

Coldplay ke Indonesia karena Jokowi?

Band ternama asal Inggris, Coldplay, dikabarkan akan konser di Jakarta, Indonesia. Mungkinkah Coldplay akan sampaikan pesan untuk Jokowi?

PDIP-Ganjar Ingin “Perangkap” Trah Jokowi?

Posisi Presiden Jokowi akan sangat menentukan siapa yang menjadi presiden selanjutnya. Persoalannya, dukungan politik Jokowi terlihat mulai lebih berat ke arah Prabowo Subianto. Hal...

Anas Urbaningrum: Anti-villain SBY?

Anas Urbaningrum telah bebas setelah jalani hukuman. Apakah Anas akan menjadi anti-villain setelah akhirnya bergabung ke PKN?

Kabinet Jokowi Penuh Geng UGM?

Persaingan kampus sudah berkembang bukan hanya pada lingkup akademis, melainkan juga politik. Hal ini terbukti dengan pernyataan Arsul Sani, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan...

Ahmad Dhani, Paradoks Politisi Selebritis?

Prediksi tentang lolosnya beberapa artis ke Senayan memunculkan kembali skeptisme tentang kualifikasi yang mereka tawarkan sebagai representasi rakyat. Layakkah mereka menjadi anggota dewan? PinterPolitik.com Popularitas mungkin...

2017: Dari SARA Hingga Papa

Sederet peristiwa menyertai tahun 2017 yang penuh warna. Apa saja kejadian yang paling menarik perhatian publik? PinterPolitik.com Tahun 2017 tinggal menghitung hari. Sepanjang tahun ini terjadi...

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...