HomeCelotehMaksud Tersembunyi Anies Diserang

Maksud Tersembunyi Anies Diserang

“Dikeluarkan atau tidak IMB, kegiatan reklamasi telah dihentikan. Jadi, IMB dan reklamasi adalah dua hal yang berbeda”. – Anies Baswedan


PinterPolitik.com

Lagi ramai-ramainya bahas soal gugatan Pilpres yang tengah disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK) serta berbagai kontroversi yang terjadi di seputaran kerusuhan 22 Mei 2019, eh malah muncul pemberitaan tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di beberapa media.

Urusannya bukan soal sampah di Waduk Pluit yang disindir oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ya – walaupun Pak Anies kudu merhatiin nih kritikannya. Bukan pula soal kualitas udara Jakarta yang digugat oleh beberapa pihak.

Ini ternyata soal reklamasi di teluk Jakarta. Anies kan dulu sempat gagah-gagahan menghentikan proyek reklamasi tersebut. Nah, kabarnya doi sekarang dituduh diam-diam menerbitkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di pulau-pulau reklamasi tersebut.

Sontak partai-partai oposisi Anies – misalnya PDIP – bersuara keras dan mengkritiknya. Anies dibilang nggak konsisten lah, melanggar janji kampanye lah, dan lain-lain.

Nah, Anies sendiri sudah membantah tudingan tersebut. Kata Anies, setiap proses pengajuan IMB memang tidak diberitakan. Selain itu, banyak gedung yang berdiri di pulau-pulau reklamasi itu telah punya IMB antara tahun 2015-2017.

Tapi, gara-gara Anies bilang IMB dan reklamasi adalah dua hal yang berbeda, doi jadi dibully oleh banyak orang. Beberapa peneliti bahkan bilang bahwa jika IMB yang dikeluarkan pada periode kekuasaan sebelumnya dengan menggunakan Pergub, maka Anies sebetulnya tinggal mencabut saja Pergub itu.

Baca juga :  Dirangkul Prabowo, Akhir "Menyedihkan" Megawati?

Iya juga sih, apa yang dibilang orang-orang itu emang benar. Soalnya, kalau reklamasi dihentikan, tetapi bangunan-bangunannya sudah punya izin semua, itu kan sama saja.

Ibaratnya, setelah meriksa kesehatan kita, dokter ngelarang kita makan daging ayam. Terus doi lanjut bilang: “Tapi, kalau makan chicken nugget nggak apa-apa”.

Helloww, chicken nugget kan dari ayam juga, kecuali yang versi untuk vegetarian. Hehe.

Tapi, sebenarnya ada hal yang lebih aneh lagi dari peristiwa yang menimpa Anies ini. Penasaran nggak sih, kenapa ya Anies kok tiba-tiba diserang seperti sekarang?

Soalnya, kalau kita ingat-ingat, berita tentang Anies yang terakhir kali mencuat adalah tentang pernyataannya terkait korban kerusuhan 22 Mei 2019 lalu. Sementara, soal korban kerusuhan inilah yang beberapa hari terakhir menjadi pokok kritik beberapa pihak terhadap kepolisian dan pemerintah yang disebut tidak menjelaskan persoalan tersebut.

Iya sih, kalau dilihat dari pernyataan kepolisian dan pemerintah, nggak ada tuh penjelasan tentang bagaimana korban-korban ini ditembak, atau siapa yang nembak, dan lain-lainnya.

Nah, katanya nih, Anies selaku Gubernur DKI Jakarta punya akses terhadap hampir semua CCTV di ibukota. Apalagi, desas-desusnya, doi mau membeberkan temuan-temuan dari pihaknya terkait peristiwa di seputaran kerusuhan 22 Mei 2019 tersebut.

Waduh, jadi inikah alasan Anies sekarang diserang? Hmm, nggak ada yang tahu pasti juga. Hanya rumput yang bergoyang yang tahu.

Tapi, kalau Anies beneran punya bukti-bukti itu, wah bisa ketahuan dong siapa dalang sesungguhnya kerusuhan itu. Upppss. Sudah cocok nih Anies jadi Batman atau Sherlock Holmes. Hehehe. (S13)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Battle of Javanesia 2: Proxy War Jokowi vs Prabowo di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan jadi panggung pertaruhan partai politik dan elite nasional untuk menentukan siapa yang jejaring kekuasaannya mampu merambah hingga ke level terbawah.

Siasat Megawati Pengaruhi Para Hakim MK

Megawati mengirimkan pengajuan diri menjadi amicus curiae atau “sahabat pengadilan” yang merupakan pendapat hukumnya kepada para Hakim MK terkait sengketa Pilpres 2024.

Diskualifikasi Gibran: Putusan Terbaik atau Terburuk MK?

Opsi mendiskualifikasi Gibran sebagai cawapres, tetapi tetap mengesahkan kemenangan Prabowo adalah pilihan yang tengah didiskusikan oleh banyak pihak menuju pembacaan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024.