HomeCelotehLagi, Soal Diksi Mahfud MD

Lagi, Soal Diksi Mahfud MD

“Cinta bukan hanya sekedar kata,” – Padi, Tak Hanya Diam


PinterPolitik.com

Beberapa waktu lalu sempat ramai soal isu Menkopolhukam Mahfud MD yang menggunakan kata sampah saat dimintai pernyataan terkait dengan surat berisi data dari Veronica Koman. Waktu itu, Pak Mahfud sempat seperti mempertanyakan keberadaan surat itu dengan kata-kata ‘kalaupun ada’.

Pilihan kata sampah Pak Mahfud dikritik banyak karena memilih kata seperti itu. Saking ramainya kritik kepada Pak Mahfud, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sampai harus melakukan klarifikasi untuk meredam berbagai isu.

Nah, terkait dengan polemik tersebut, BEM UI merasa perlu untuk menyampaikan data dalam surat kepada Pak Mahfud. Momennya pun memang tersedia, Pak Mahfud sempat menghadiri sebuah acara di kampus mereka. Akhirnya, data yang sempat jadi bahan perbincangan sampai juga di tangan Pak Mahfud. Terima kasih, BEM UI, akhirnya Pak Mahfud bisa liat juga datanya.

Sayangnya, meski data-data penting terkait isu Papua itu sudah diterima langsung oleh Pak Mahfud, ternyata Pak Mahfud masih memiliki pernyataan yang boleh jadi kurang antusias.  Jadi, Pak Mahfud ini menggunakan kata-kata ‘daftar nama orang yang enggak jelas’.

Waduh, kata-kata ‘enggak jelas’ ini rawan jadi kontroversi lagi gak ya? Kan itu kalau kata Veronica isinya adalah daftar korban tewas di Papua, masak sih Pak Mahfud mau menggunakan kata-kata ‘daftar nama orang yang enggak jelas’?

Duh euy, gimana ya? Mungkin Pak Mahfud ada benarnya kalau memang data seperti itu pihak kepolisian udah punya. Tapi ini kan isu yang lumayan sensitif, soal Papua. Lebih jauh, ini tuh terkait dengan korban, ada isu kemanusiaannya, masak sih kata yang dipilih ‘enggak jelas’?

Secara spesifik, mungkin gak ya kata-kata Pak Mahfud ini rawan memicu perasaan kecewa dari masyarakat di Papua? Kok bisa gitu, data tentang korban dibilang ‘enggak jelas’?

Baca juga :  Sidang MK: Prabowo Dilantik, Gibran Didiskualifikasi?

Oke, mungkin polisi punya data seperti punya Pak Mahfud, tapi kenapa gak menjawab dengan data aja ya? Kan, kalau memberi label seperti enggak jelas’ itu rawan menimbulkan polemik. Apakah ini terkait dengan status Veronica yang kerap memberi kabar di Papua?

Idealnya sih Pak Mahfud bisa selalu memilih kata-kata yang tepat buat menjawab isu semacam ini. Kan, kabinet Pak Jokowi udah sering diingatkan soal jangan bikin pernyataan yang bikin gaduh. Hmmm, mungkin gak ya ini waktunya memakai bantuan konsultan komunikasi atau jubir? (H33)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Membaca Siapa “Musuh” Jokowi

Dari radikalisme hingga anarko sindikalisme, terlihat bahwa ada banyak paham yang dianggap masyarakat sebagai ancaman bagi pemerintah. Bagi sejumlah pihak, label itu bisa saja...

Untuk Apa Civil Society Watch?

Ade Armando dan kawan-kawan mengumumkan berdirinya kelompok bertajuk Civil Society Watch. Munculnya kelompok ini jadi bahan pembicaraan netizen karena berpotensi jadi ancaman demokrasi. Pinterpolitik Masyarakat sipil...

Tanda Tanya Sikap Gerindra Soal Perkosaan

Kasus perkosaan yang melibatkan anak anggota DPRD Bekasi asal Gerindra membuat geram masyarakat. Gerindra, yang namanya belakangan diseret netizen seharusnya bisa bersikap lebih baik...