“Without tradition, art is a flock of sheep without a sharpherd, without inovation, it is a corpse” – Winston Churchill, mantan Perdana Menteri Inggris
Gengs, pernah nonton film Startup yang menceritakan tentang dua sahabat bernama Kaleil dan Tom yang sedari kecil selalu bareng terus? Kalau belum, segeralah menonton karena kayaknya ide yang mereka tawarkan dalam film itu juga sedang beroperasi di Indonesia.
Apakah ide tersebut? Adalah ide membangun website yang berpotensi menjadi jembatan bagi penggunanya untuk bisa berbisnis dengan pemerintah. Si Kaleil yang terkenal ahli ngomong dan jualan bertugas mencari investor. Sementara, Tom punya job di tataran teknis atau operator kerja.
Nah, di Indonesia, praktik seperti itu diperagakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto yang menggandeng sejumlah perusahaan digital – seperti Gojek, Tokopedia, dan sebagainya – untuk memfasilitasi akses kredit usaha rakyat (KUR) kepada para mitra usaha. Itu artinya pemerintah secara langsung berperan dalam membantu UMKM yang pada menjadi mitra perusahaan-perusahaan digital itu juga lho, gengs.
Wah, ini mah namanya goal relationship antara pemerintah dengan pengusaha ya. Suatu terobosan yang nggak hanya inovatif, melainkan juga dahsyat.
Bayangin aja. Selama ini, orang banyak kan yang bilang bahwa pemerintah tuh kadang menjalin deal-deal-an dengan pengusaha via bawah meja kan, cuy. Dan, kali ini, Pak Airlangga membuktikan niat baik buat membantah hal tersebut.
Lagian nih, sob, menurut mimin tuh, nggak semua kerja bareng pengusaha yang dilakukan oleh pemerintah bercitra buruk lho. Sekarang, coba dipikir saja deh, Gojek ini kan perusahaan besar yang memiliki mitra UMKM banyak. Menurut kalian, pantas nggak sih apabila Menko Perekonomian yang punya misi membantu UMKM tuh menjalin kerja sama dengan Gojek biar bisa menjadi suksesi niat baik pemerintah?
Kalau mimin sih, jelas pantas. Bahkan, inilah yang dinamakan inovasi berkesesuaian dengan zaman, pun efisien.
Ya, kali nganggurin mitra yang jelas-jelas bisa meringankan kerja pemerintah. Ingat perkataan guru sekolah saat menasihati peserta didik yang mau menghadapi ujian, “Jangan cari yang susah jika yang mudah sudah tersedia dan bisa dikerjakan terlebih dahulu.” Begitu lho, gengs, cara mainnya. Hehe.
Namun, harus diingat juga, gengs, dalam film Startup itu nggak semuanya berjalan lancar. Konflik antara pengusaha dan pemerintah sangat menjadi ancaman lho ya.
Makanya, Pak Airlangga juga tetap harus menunjukkan jiwa kepemimpinannya dengan tidak cepat puas dengan inovasi ini. Dunia perekonomian sangat cepat naiknya pun cepat juga turunnya.
Nah, kalau ini nggak dimonitor dengan baik, bisa-bisa ada anomali toh. Mimin jadi ingat dengan film Boiler Room yang menceritakan sosok anak muda bernama Seth.
Seth terkenal sangat cerdas dalam bidang ekonomi sehingga perusahaan yang ia jalankan setelah keluar dari kampus cepat maju. Namun, karena ia lupa dengan posisinya sebagai pemimpin yang harus amanah dan nggak boleh berpuas diri, ia malah jatuh ke dalam kubangan masalah.
Semoga Pak Airlangga bisa konsisten menjaga dan mengembangkan inovasi demi inovasi ya, cuy. Juga semoga nggak lupa bahwa ia tetap pemerintah, bukan pengusaha. Jadi tanggung jawabnya lebih besar buat orang banyak – nggak cuma Gojek dan yang lainnya saja saja. Hehe. (F46)